Lifestyle
Minggu, 23 November 2014 - 11:00 WIB

Ini Alasan untuk Tak Mengganti ASI dengan Susu Formula

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (Foto: thinkstock)

Solopos.com, BANJARSARI — Tak ada alasan bagi para ibu untuk tidak memberikan air susu ibu (ASI) bayi mereka. Bahkan wanita karier sekalipun tetap diminta tetap memberi air susu ibu (ASI) kepada anak mereka selama dua bulan penuh.

Hal tersebut dikatakan dokter spesialis anak R.S PKU Muhammadiyah Solo, dr. Arie Hapsari Indah, saat menjadi pembicara dalama acara seminara awam yang bertajuk Anakku Sehat, Anakku Cerdas: ASI Eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, di RS PKU Muhammadiyah Solo, Sabtu (22/11/2014).

Advertisement

Arie Hapsari Indah mengatakan banyak wanita karier yang mengganti ASI dengan susu formula. Menurut dia, hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang ibu karena ada beberapa kandungan zat yang dimiliki ASI yang tidak dimiiki susu formula. Dia menuturkan zat-zat tersebut sangat berfungsi bagi pertumbuhan anak.

“ASI yang merupakan sumber makanan bagi bayi, jadi tidak seharusnya ibu-ibu menggantinya dengan susu formula. Hal tersebut banyak dilakukan oleh wanita karir karena kesbukannya yang tak sempat mengurus anak,” kata dia.

Arie menambahkan ASI eksklusif untuk bayi minimal diberikan selama dua bulan. Menurut dia, seharusnya tidak ada kesusahan bagi wanita untuk memberikan ASI eksklusif karena murah dan mudah di dapat. “Selain karena alasan wanita karir, banyak juga yang beralasan pemberian ASI eksklusif dapat memberi efek tidak baik pada lengkuk badan. Efek-efek semacama itu seharusnya tidak perlu dikhawatirkan karena tidak ada efek yang buruk saat memberikan ASI,” jelas dia.

Advertisement

Sementara ketua panitia, Dr. Tiara Tisna Esthi, mengatakan acara tersebut juga bertujuan untuk memberi pemahaman mengenai pentingnya pemberian ASI. Menurut dia, acara tersebut juga memberikan pemaparan mengenai ilmu meracik makanan pendamping ASI.

Tiara mengungkapkan selain ASI pertumbuhan bayi juga sangat dipengaruhi oleh makanan pendamping ASI. “Biar ibu-ibu paham meracik makanan pendamping ASI, karena banyak yang tidak tahu dan sulit mempraktikkannya,” beber dia.

Tiara mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya ASI. Menurut dia, seorang ibu harus mengutamakan kepentingan anakanya dibanding dirinya dan pekerjaannya. “Harapannya tentu para ibu-ibu tidak segan memberikan ASI kepada anaknya. Karena pemeberian ASI memang sangat penting,” terang dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif