Jogja
Minggu, 23 November 2014 - 01:45 WIB

Cegah Longsor, Warga Prambanan Hancurkan Batu Raksasa

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memecah batu besar di Dusun Jonggalan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, yang mengancam rumah warga, Jumat (21/11/2014). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN—Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bandung Bondowoso, memecah batu raksasa yang berada di kawasan perbukitan Prambanan, tepatnya di Dusun Jonggalan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Jumat (21/11/2014). Pemecahan batu yang dimulai sejak Kamis (20/11/2014) lalu itu dikerjakan bersama warga setempat.

Ketua FPRB Bandung Bondowoso, Purwanto alias Brewok mengatakan, terjadi longsor di wilayah tersebut pada dua tahun lalu. Namun, ada sebuah batu besar yang tidak langsung jatuh ke permukiman warga karena tertahan dua pohon.

Advertisement

“Sekarang sudah membahayakan, terlebih karena ada di tengah sungai. Pohon yang menahannya sudah mau mati dan juga terkikis air hujan,” ujar pria berusia 43 tahun itu di sela-sela aktivitas pemecahan batu.

Lokasi pemecahan batu tidak dapat dijangkau oleh kendaraan bermotor. Harianjogja.com pun harus mendaki bukit yang cukup curam dan licin. Setelah menempuh jarak sekitar 200 meter, terlihat sebuah batu dengan ukuran panjang sekitar tujuh meter dan lebar tiga meter yang tengah dipecah secara bertahap.

Relawan dan warga memecahkan batu dengan peralatan seadanya, seperti palu dan linggis. Rencananya, kegiatan yang melibatkan 12 orang tersebut dilakukan selama 10-15 hari.

Advertisement

“Batu yang dipecah langsung ditata di samping sungai untuk dijadikan talut batu kosong,” kata pria yang tercatat sebagai warga Desa Gayamharjo. Kecamatan Prambanan itu.

Jika tidak segera dipecah, ada sekitar 12 kepala keluarga (KK) terancam bahaya longsor. “Totalnya ada 36 warga yang terancam. Semuanya warga dari RT5/RW 36,” kata Muhasim, Ketua RT5/RW36 di Jonggalan.

Terpisah, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengatakan, terdapat dua rumah yang berada tepat di bawah batu besar yang sedang dipecah. “Pemerintah memberikan bantuan berupa upah bagi pemecah batu sebesar Rp3 juta,” ungkapnya.

Advertisement

Heru menambahkan, selanjutnya akan dibuat saluran air untuk penguatan tebing. “Nantinya, kami akan berikan bantuan sebesar Rp3,8 juta untuk belanja material. Sedangkan pekerjanya nanti dari masyarakat sekitar,” papar Heru,

Pada Februari 2014 silam, batu yang longsor sempat menimpa rumah milik Karjo di RT5/RW39 Dusun Jonggalan. Saat itu, batu besar bervolume lebih dari 10 meter kubik menimpa rumah kakek berusia 77 tahun itu dan merusak bagian dapur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif