Jogja
Minggu, 23 November 2014 - 05:15 WIB

Cabai Mahal, Warga Gunungkidul Masak Pakai Jrangking

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jrangking atau cabai yang dikeringkan. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Harga cabai yang mahal di awal musim penghujan membuat petani berpikir cerdik. Mereka pun memilih untuk menggunakan jrangking untuk memasak.

Salah satu warga Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Sutriantini mengatakan, jrangking merupakan cabai dari panen sebelumnya yang dikeringkan. Menurutnya, penggunaan jrangking bisa menekan pengeluaran warga untuk membeli cabai.

Advertisement

“Cabai sekarang harganya Rp60.000 setiap kilogram. Mahal sekali. Untung ada jrangking,” ungkap dia, Jumat (21/11/2014).

Wanita yang akrab disapa Sutri tersebut menjelaskan, pada awalnya, warga membuat jrangking untuk mengawetkan cabai. Pasalnya, ketika musim panen raya, harga cabai pasti anjlok. Bahkan pernah menyentuh angka Rp1.000 per kilogram.

“Musim panen cabai biasanya sekitar April bersamaan dengan tanaman palawija,” imbuh dia.

Advertisement

Jika panen raya, petani bisa panen cabai dari April hingga Juli. Biasanya, cabai yang dibuat untuk jrangking adalah cabai pada panen terakhir karena langsung musim kemarau. Musim kemarau, menurut dia, sangat cocok untuk menjemur cabai hingga kering. Pasalnya, jika tidak benar-benar kering, cabai akan busuk ketika disimpan.

“Kami memasak dengan jrangking. Jrangking diiris-iris kemudian isinya ditanam sedangkan kulitnya disimpan dan digunakan untuk memasak,” imbuh dia.

Warga lainnya, Sutini menambahkan, jrangking lebih pedas dibandingkan dengan cabai segar. Menurutnya, bagi yang tidak tahan pedas, kadang bisa sampai sakit perut ketika mengonsumsi. Untuk itu, ia menyarankan, warga menggunakan jrangking sesuai selera.

Advertisement

“Penampilannya seperti cabai merah. Misal ingin digunakan untuk sambel goreng ya digoreng dulu,” ujar dia.

Sutini mengungkapkan, petani rata-rata memiliki stok jrangking dua kilogram hingga lima kilogram. Jumlah itu didapat dari lima kilogram hingga 15 kilogram cabai segar.
Jrangking harus disimpan dalam wadah khusus yang disebut longsongan. Longsongan biasanya dibuat dari kertas atau kardus.

“Kalau dibungkus plastik, takutnya menjadi berkeringat kemudian busuk,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif