Jogja
Minggu, 23 November 2014 - 04:15 WIB

Bulog DIY Siap Gelar Operasi Pasar Pekan Depan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA—Untuk menekan harga beras yang merangkak naik, Bulog dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Diperindagkop-UKM) Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan operasi pasar murni (OPM) beras.

Kepala Bulog DIY Langgeng Wisnu Adi Nugroho mengatakan, sebagai langkah awal pihaknya menyediakan 32 ton beras cadangan nasional untuk melaksanakan OPM beras. Jumlah beras yang disediakan akan ditambah jika antusiasme masyarakat tinggi.

Advertisement

“[Sebanyak] 32 ton itu rencana awal. Kalau permintaan OPM beras tinggi akan kami tambah. OPM beras mulai dilaksanakan pada 24 November mendatang,” jawab Langgeng, Jumat (21/11/2014).

Wisnu menyebutkan harga beras kini terus meningkat seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Petani, imbuhnya juga kesulitan mengeringkan gabah sehingga pasokan turun.

Bulog berharap, masyarakat tidak panik menghadapi situasi kenaikan harga beras. Ia menjamin, stok dan pasokan beras ke pasar akan distabilkan. “Saat ini juga sedang memasuki musim tanam pertama sedangkan gabah petani disiapkan untuk musim paceklik,” katanya.

Advertisement

Di sejumlah pasar tradisional di Jogja, harga beras memang mulai merangkak. Pedagang mengaku pasokan minim. “Saat ini harga beras premium di tingkat pengecer Rp9.500 per kilogram [kg] sedangkan kelas medium Rp9.000 per kg,” jelas Sri Rahayu, pedagang beras grosir di Jalan Kaliurang, Sleman.

Untuk harga satu sak isi 25 kg, saat ini mengalami kenaikan antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per kg. Saat ini, harga beras kualitas premium per sak dijual Rp233.000 dan kualitas medium dijual Rp119.000.

“Sebelum kenaikan harga BBM, harganya yang premium Rp189.000 per sak dan yang medium Rp97.000 per sak. Kemungkinan naik bisa terjadi lagi,” ujarnya.

Advertisement

Sementara, stok beras di Bulog DIY saat ini mencapai 30.230 ton. Stok tersebut mencukupi kebutuhan beras di DIY hingga Februari 2015 mendatang. Adapun rata-rata penyaluran beras mencapai 4.000 ton per bulan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif