Jogja
Sabtu, 22 November 2014 - 21:30 WIB

Dana Kompensasi BBM Cair di 13 Kantor Pos Cabang Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga berdesakkan dalam soft launching pencairan PSKS di Kantor Pos Wonosari, Kamis (20/11/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pencairan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Gunungkidul akan dilakukan serempak di 13 Kantor Pos. Jadwal pencairan terhitung mulai 24 November-12 Desember.

Namun, sejak Kamis (20/11/2014) lalu, Kantor Pos Wonosari sudah melakukan uji coba pencairan. Hanya, belum semua penerima dapat mengambil uang. Baru 146 warga yang bisa mengambil.

Advertisement

“Masih dalam tahap uji coba untuk mengantisipasi membludaknya warga saat pencairan,” kata Kepala
Kantor Pos Gunungkidul M Mufti Ismail, Jumat (21/11/2014).

Mufti menjelaskan, untuk kecamatan yang belum ada cabang Kantor Pos, pencairan akan digabung di cabang
Kantor Pos kecamatan terdekat.

“Ada lima kecamatan yang belum ada pelayanan PT Pos, yakni Tanjungsari, Purwosari, Gedangsari, Girisubo dan Saptosari. Warga di lima kecamatan itu bisa mengambil di kecamatan terdekat,” ungkap dia.

Advertisement

Mufti menambahkan, warga penerima manfaat harus memerhatikan beberapa persyaratan untuk pencairan. Sebab, jika salah satu syarat tidak terpenuhi, bantuan
tak bisa dicairkan.

“Paling penting kartu perlindungan sosial itu harus ada. Kalau hilang harus mengurus terlebih dahulu. Selain itu, warga jangan lupa membawa kartu identitas diri,”
katanya lagi.

Dia menambahkan, pencairan PSKS sebaiknya dilakukan langsung oleh kepala keluarga Rumah Tangga
Sasaran (RTS). Meski demikian, pengambilan tetap bisa diwakilkan, namun persyaratan pencairan harus ditambah dengan surat kuasa disertai Kartu Keluarga (KK).

Advertisement

Berdasar data BPS 2011, jumlah penerima PSKS dengan Kartu Perlindungan Sosial berbeda. Sebab, jumlah penerima kompensasi BBM itu hanya 80.121 rumah tangga sasaran (RTS), atau berkurang 122 RTS ketimbang penerima BLSM.

“Semua sudah divalidasi, dan dari data yang ada terdapat perbedaan jumlah penerima manfaat,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif