Jogja
Jumat, 21 November 2014 - 16:40 WIB

Harga Daging Ayam di Jogja Seharusnya Turun, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA- Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) Hari Wibowo mengatakan, naiknya harga daging ayam dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM. Pasalnya, harga ayam broiler hidup saat ini justru mengalami penurunan.

“Karena over produksi, harga ayam justru turun Rp1.000. dari Rp23.500 menjadi Rp22.500 per ekor. Kalau harga daging ayam naik, itu pedagangnya yang menaikkan karena kenaikan harga BBM,” jelasnya, Kamis (20/11/2014).

Advertisement

Dia menjelaskan, selisih harga jual daging ayam dengan harga ayam hidup rata-rata sebesar Rp3.000 saja. Namun, ada juga pedagang yang menaikkan selisih harga hingga Rp5.000. Artinya, jika harga daging ayam saat ini sebesar Rp27.000-Rp28.000 per kg di nilai masih wajar.

“Kalau harga daging ayam di atas Rp30.000 per kg itu justru tidak wajar. Sebab, harga ayam hidup saat ini justru turun,” sambung Hari.

Untuk harga telur ayam saat ini memang ada kenaikan. Di tingkat produksi, harga telur ayam naik dari Rp15.300 per kg menjadi Rp15.600 per kg atau rata-rata naik Rp300 per kg.

Advertisement

Kalau saat ini pedagang telur menjual telur ayam antara Rp17.000-Rp17.500 per kg, katanya, hal itu masih dinilai wajar.

“Kalau harga telur saat ini dikandang memang sudah naik. Wajar kalau di tingkat pedagang juga naik. Kami hanya berharap, daya serap baik telur maupun daging ayam broiler terus meningkat,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif