News
Jumat, 21 November 2014 - 14:15 WIB

GERAKAN PENGHEMATAN NASIONAL : Pejabat Hanya Boleh Undang 500 Orang Saat Gelar Hajatan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri PAN-RB, Yuddy Chrisnandi (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA – Pejabat yang menyelenggarakan pesta atau resepsi pernikahan maksimal hanya diperbolehkan mengundang 500 orang dan tidak boleh mewah-mewah.

“Yah jika 400 undangan tertulis yang disebar, undangan melalui SMS batasi sampai 100 orang saja jadi total cuma 500 saja tidak boleh lebih,” katanya  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Pan-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakandi Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Advertisement

Menurut Yuddy, ketentuan itu akan diterapkan dalam rangka pengendalian gaya hidup aparatur sipil negara karena pejabat adalah pelayan rakyat maka harus bisa menjadi teladan.

“Teladan itu jangan bermewah-mewah, jangan berlebihan sehingga pestanya juga dengan undangan yang seperlunya saja,” ujarnya.

Dia menjelaskan jika ada pejabat yang menyelenggarakan pesta di hotel-hotel mewah atau berbintang harus membatasi undangannya sehingga tidak membuat macet, tidak menjadi bahan pembicaraan dan lain sebagainya.

Advertisement

“Kalau ada karangan bunga yang banyak juga pasti ada pegawainya, nah pembuatannya juga pasti pakai uang negara jadi lebih baik tidak usah saja,” katanya.

Dia menuturkan per tanggal 1 Januari 2015, peraturan ini akan diterapkan sehingga saat ini bagi pejabat yang sudah terlanjur mengadakan pesta dan menyebarkan undangan masih dimaklumi.

“Ketika hal ini diumumkan dan diketahui masyarakat, maka akan saling mengawasi sehingga ketika ada pesta pejabat dengan jumlah undangan yang sangat banyak, inspektorat akan turun langsung untuk mengawasi dan mengecek,” ujarnya.

Advertisement

Dia menambahkan yang ketahuan melanggar peraturan ini akan diberikan sanksi oleh inspektorat, di mana hal ini bertujuan agar terjadi penghematan dan mengurangi kesenjangan.

“Pandai-pandailah mengukur diri dan jangan terlalu mewah, gedung pemerintah dan swasta yang disewakan namun murah dan sederhana, kenapa harus memilih hotel yang mewah dan mahal,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif