Jateng
Jumat, 21 November 2014 - 15:50 WIB

DAMPAK KENAIKAN HARGA BBM : Warga dan Mahasiswa di Kudus Demo Tolak Kenaikan Harga

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jaringan Mahasiswa Pejuang Demo di Grahadi, Senin (17/11/2014). (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Ilustrasi aksi demo (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Kanalsemarang.com, KUDUS—Gerakan rakyat dan mahasiswa (Geram) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat, melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Advertisement

Aksi unjuk rasa tersebut, diawali dengan orasi di Alun-alun Kudus sambil menyebarkan selebaran yang berisi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis premium menjadi Rp8.500/liter dari Rp6.500/liter dan solar naik menjadi Rp7.500/liter dari Rp5.500/liter.

Selain itu, para pengunjuk rasa yang merupakan gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), BEM Psikologi Universitas Muria Kudus, BEM FKIP UMK, BEM FE UMK, Mahasiswa Hukum Pecinta Alam dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) juga mengusung bendera organisasi serta poster bertuliskan “turunkan harga BBM, berantas mafia migas dan harga BBM naik harga bahan pokok juga naik”.

Advertisement

Selain itu, para pengunjuk rasa yang merupakan gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), BEM Psikologi Universitas Muria Kudus, BEM FKIP UMK, BEM FE UMK, Mahasiswa Hukum Pecinta Alam dan Partai Rakyat Demokratik (PRD) juga mengusung bendera organisasi serta poster bertuliskan “turunkan harga BBM, berantas mafia migas dan harga BBM naik harga bahan pokok juga naik”.

Usai berorasi selama 15 menit, selanjutnya pengunjuk rasa melakukan aksi jalan kaki menuju SPBU yang ada di Jalan A. Yani Kudus yang berjarak sekitar 2 kilometer.

Pengunjuk rasa hanya bisa berorasi di tepi jalan karena pintu masuk ke SPBU dijaga aparat kepolisian untuk mengantisipasi kemungkinan pengunjuk rasa memasuki areal SPBU.

Advertisement

“Hingga kini pemerintahan yang baru belum memberikan penjelasan secara rinci soal pemanfaatan dana subsidi untuk pembangunan infrastruktur,” kata salah satu orator aksi, Malik Koirul Anam yang juga Ketua Umum Cabang PMII Kudus seperti dikutip Antara, Jumat (21/11/2014).

Bahkan, lanjut dia, alasan dan solusi dalam menaikkan harga BBM tidak ada perbedaan dengan era kepemimpinan sebelumnya.

Ia menuntut janji pemerintahan yang baru yang akan melaksanakan Trisakti.

Advertisement

“Jika cara kepemimpinan pemerintahan sekarang masih sama dan tunduk pada pasar atau neoliberalisme, maka slogan Trisakti yang digembar-gemborkan selama kampanye hanya kebohongan belaka,” ujarnya.

Ia mengingatkan, bahwa terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden RI tak lepas dari dukungan rakyat kecil.

Dengan aksinya ini, kata dia, mahasiswa bersama elemen masyarakat juga mencoba mengingatkan dan mengawal pemerintahan ini agar bisa berpihak kembali terhadap rakyat kecil.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif