Soloraya
Kamis, 20 November 2014 - 23:15 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Tarif Angkutan Sukoharjo Dinaikkan Rp1.000

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah Angkuta Sukoharjo mencari penumpang di Pasar Darurat Ir. Soekarno, Sukoharjo, Kamis (20/11/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah sopir angkutan penumpang umum dan mini bus Sukoharjo menaikkan tarif Rp1.000 untuk setiap penumpang sekali jalan. Kenaikan tarif itu mereka berlakukan mulai Kamis (20/11/2014).

Dengan kenaikan tarif angkutan itu, biaya yang dikutip untuk menempuh rute Sukoharjo-Tawangsari menjadi Rp6.000 per orang sekali jalan dari sebelumnya Rp5.000 per orang sekali jalan. “Kami terpaksa menaikkan tarif Rp1.000 per penumpang karena kalau tidak dinaikkan kami juga tekor. Kalau untuk pelajar kami naikkan Rp500 per pelajar, tapi tidak kaku sehingga berapa pun kami terima,” ujar salah seorang sopir Angkot jurusan, Sukoharjo-Tawangsari, Riyanto, 53, ketika ditemui wartawan di sela-sela mencari penumpang di Pasar Darurat Ir. Soekarno, Sukoharjo.

Advertisement

Seperti diwartakan sebelumnya, puluhan kru angkutan umum termasuk taksi menggeruduk ke Gedung DPRD Sukoharjo, menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mereka nilai memberatkan. Kedatangan mereka di DPRD Sukoharjo itu untuk menyampaikan unek-unek, di antarabnya menuntut kenaikan tarif sebesar 30 persen dari tarif semula.

Lebih lanjut Riyanto mengklaim, tak ada keluhan dari para penumpang angkuta meskipun tarif dinaikkan Rp1.000. Karena para penumpang, dinilai telah memaklumi menyusul naiknya harga BBM. Namun, meskipun pihaknya telah menaikkan tarif, hingga Kamis siang mengaku tetap tidak mendapatkan keuntungan yang memadai.

“Saya baru satu kali narik dapat Rp18.000 tapi untuk beli bensin Rp20.000. Padahal ini sudah saya naikkan, hla kalau tarif tidak saya naikkan apa tidak tekor?” ungkap dia.

Advertisement

Salah seorang sopir lainnya, Sugito, 53, juga mengaku telah menaikkan tarif Rp1.000. Dia juga mengutarakan penumpang jurusan Sukoharjo-Puhamba yang dilayaninya tak ada yang komplain. “Dulu sebelum kenaikan BBM tarif yang kami kenakan kepada penumpang umum jurusan Sukoharjo-Paluhamba, Rp4.000. Sekarang tarif saya naikkan Rp1.000 menjadi Rp5.000. Sampai saya narik tadi tidak ada yang komplain. Mungkin mereka memahami BBM juga naik sehingga maklum,” kata dia.

Sugito yang juga Ketua Angkut Jalur 6 Sukoharjo ini menambahkan, untuk tarif pelajar, pihaknya hanya menaikkan senilai Rp500 per pelajar sekali jalan. Hal itu dilakukan karena sangu atau bekal pelajar dinilai hanya sedikit.

Kenaikan tarif juga diberlakukan kru minibus jenis Isuzu jurusan Solo-Sukoharjo-Wonogiri. Salah satunya yang dilakuakn Tukimin, 46, yang menaikkan tarif angkutannya senilai Rp1.000 per orang sekali jalan.

Advertisement

“Penumpang umum yang biasanya bayar Rp5.000, sekarang harus bayar Rp6.000. Sedangkan untuk pedagang yang biasanya membayar Rp4.000, sekarang bayar RP5.000,” ungap dia saat transit di depan Pasar Darurat Ir. Soekarno, Sukoharjo.

Namun hingga kemarin untuk tarif bus pedesaan belum bisa terungkap tarifnya. Karena sejumlah kru bus yang coba ditanya soal tersebut mengelak memberi jawaban.

“Sedang sibuk, ini saya berhenti hanya dua menit untuk mencari penumpang,” kata salah seorang kru bus yang enggan memberi keterangan sambil menghindar.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif