Otomotif
Kamis, 20 November 2014 - 09:00 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Honda Lebih Takut Aturan Uang Muka Daripada Kenaikan Harga BBM

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

Harianjogja.com, BOGOR — Produsen motor Honda tidak terlalu memusingkan soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), mereka justru menakutkan aturan mengenai uang muka kredit. Satu hal itu lah yang paling bisa menghambat pertumbuhan sepeda motor di Indonesia.

Advertisement

“Harus diakui, pembelian otomotif (kendaraan) oleh konsumen itu paling banyak dengan kredit,” ujar Direktur HR, GA, IT, dan SI, Marcus Budi, di sela-sela workshop PT Astra International di Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/11/2014).

“Mau tidak mau menurut saya yang harus kita anggap ancaman ialah pengetatan moneter dan kebijakan-kebijakan seperti OJK dan Down Payment (DP),” katanya.

Dan menurut dirinya, pengendalian ekspor dan impor juga harus diberi kelonggoran.

Advertisement

“Dan adanya peningkatan harga BBM, pengendalian eskpor dan impor, saya rasa pemerintah harus melonggarkan hal ini, kalau terjadi pelonggaran konsumen akan tinggi, dan untuk keseluruhan perekonomian akan ikut berkembang,” katanya.

Sebagai catatan, dengan banyaknya tantangan di 2015 besok, Honda tetap menargetkan penjualan mereka mencapai 5 juta unit.

Sampai Oktober tahun ini, AHM sudah menjual sepeda motor sebanyak 4.250.429 unit dengan pertumbuhan 8,1 persen. Angka pertumbuhan ini berada di atas pertumbuhan pasar sepeda motor nasional 3,4 persen dengan total penjualan 6.728.484 unit. Penjualan motor memang tengah lesu setelah aturan kenaikan uang muka kredit berlaku.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif