Soloraya
Kamis, 20 November 2014 - 18:30 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Bus Jurusan Solo-Semarang Masih Mogok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus protes Organda di Solo, Rabu (19/11/2014). (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Angkutan umum di Solo terutama jurusan Semarang masih banyak yang belum beroperasi. Dari pantauan Solopos.com, di Terminal Tirtonadi, Kamis (20/11/2014), calon penumpang tujuan Semarang banyak yang bingung ketika sejumlah kru dan awak bus menyebut bahwa bus Solo-Semarang masih mogok.

“Bus tujuan Semarang kosong. Banyak yang nggak jalan,” kata sejumlah awak bus kepada calon penumpang yang berdatangan ke terminal, Kamis siang.

Advertisement

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun Solopos.com, bus jurusan kota lain terpantau lancar. Volume calon penumpang di terminal juga menurun, seiring penurunan volume bus yang masuk ke terminal.

Petugas Pengatur Lalu Lintas (PPL) UPTD Terminal Tirtonadi Solo, Beny Agustinus, membenarkan belum lancarnya operasional bus tujuan Semarang. Dia menjelaskan pukul 05.00 WIB hingga 07.00 WIB, bus tujuan Semarang benar-benar berhenti beroperasi. “Pada dua jam itu, bus ke Semarang sama sekali tidak ada yang jalan.”

Alasannya, kru dan awak bus mendapat informasi adanya demonstrasi di wilayah Semarang. “Namun, setelah dicek, ternyata informasi itu tidak benar. Sehingga, mulai pukul 07.00 WIB, bus mulai bertolak ke Semarang,” kata Beny di ruang kerjanya, kemarin.

Advertisement

Namun, lanjut Beny, karena operasional bus dari Terminal Tirtonadi ini menggunakan sistem timer, maka stop operasi pada pukul 05.00 WIB hingga 07.00 WIB itu mengganggu agenda perjalanan bus selanjutnya. “Pukul 07.00 WIB, kami mulai memberangkatan bus angkatan pertama. Tetapi, ada bus yang akhirnya memilih memulangkan seluruh armadanya ke pool, karena jam perjalanannya sudah tidak sesuai jadwal.”

Akibat kondisi ini, jam perjalanan bus ke Semarang juga menjadi tidak teratur. Banyaknya bus jurusan Semarang yang memilih ngandang, berdampak pada menurunnya volume bus yang masuk maupun berangkat dari Terminal Tirtonadi.
“Volume bus turun 30%-40%,” ujar Beny.

Dia memprediksi kondisi ini akan kembali normal saat pemerintah memutuskan tarif baru angkutan umum. “Sekarang kondisinya pengusaha bus itu baru panik. Ditambah penumpang yang akhirnya memilih naik kereta api dan kendaraan pribadi. Jadi beberapa pengusaha bus memilih mengandangkan sebagian armadanya.”

Advertisement

Beny mengatakan selain bus jurusan Semarang, bus jurusan kota lain sudah beroperasi kembali. Menurut Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Solo, Joko Suprapto, seluruh angkutan lokal Kota Solo beroperasi normal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif