Soloraya
Kamis, 20 November 2014 - 20:55 WIB

KEKERASAN TERHADAP ANAK : Tolak Beri Uang, Siswa SDN 1 Glonggong Sragen Dikeroyok

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa melintas di depan SDN 1 Glonggong, Gondang, Sragen, Kamis (20/11/2014) siang. (kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN-Tindak kekerasan terhadap siswa sekolah dasar (SD) kembali terjadi di Bumi Sukowati.

Seorang siswa kelas VI SDN 1 Glonggong, Kecamatan Gondang, Sragen, berinisial YB, 12, mengaku menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan tiga temannya.

Advertisement

Ketiga teman YB yaitu R, 12; Al, 12; dan Fal, 12. Akibat tindak kekerasan tersebut YB mengalami pusing di bagian kepala dan beberapa hari terakhir tak masuk sekolah.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, tindak kekerasan terhadap YB terjadi pada Senin (17/11/2014) lalu.

Advertisement

Informasi yang diperoleh Solopos.com, tindak kekerasan terhadap YB terjadi pada Senin (17/11/2014) lalu.

Saat itu korban dimintai uang oleh ketiga temannya. Lantaran menolak memberikan uang, korban ditendang para pelaku.

Setelah itu korban diajak pelaku menuju taman kanak-kanak (TK) di dekat sekolah.

Advertisement

Saat itu YB sempat berusaha meminta tolong kepada guru. Namun guru bersangkutan tidak mengetahui YB melambaikan tangan kepadanya.

Lantaran mendapat perlakuan kasar YB jatuh pingsan di lokasi TK. YB mengaku beberapa kali dimintai uang oleh ketiga temannya selama duduk di SDN 1 Glonggong.

Uang yang diminta pelaku berkisar antara Rp1.000-Rp3.000. Bila YB tak memberi uang yang diminta, dia mendapat perlakuan kasar.
Sebelumnya dia mengaku juga pernah dikeroyok para pelaku di sebuah gudang.

Advertisement

Tapi karena merasa takut, YB tidak mengadukan masalah tersebut kepada guru atau orang tuanya. “Saya takut karena diancam mereka,” sambung YB.

Pascainsiden pengeroyokan yang dialami YB, orang tua korban berencana pindah sekolah. Sekolah yang menjadi tujuan yaitu SDN 1 Gondang.

Sedangkan ayah korban, Sakimin mengatakan masalah yang menimpa anaknya sebenarnya sudah selesai. Keluarga pelaku sudah meminta maaf beberapa hari lalu.

Advertisement

Sementara untuk biaya pengobatan YB ditanggung oleh pihak sekolah. “Guru dan seluruh siswa teman anak saya sempat menengok anak saya di rumah sakit,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif