News
Kamis, 20 November 2014 - 07:05 WIB

ANGGOTA TNI DITEMBAK BRIMOB : TNI-Brimob Kembali Bentrok di Batam, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia Police Watch (IPW) meyakini ada tiga alasan yang menjadi penyebab bentrokan antara TNI dan Polri yang terjadi di Batam sejak siang hari, hingga Rabu (19/11/2014).

Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, alasan yang pertama yaitu karenatidak terkendalinya aksi saling beking antara institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam bisnis legal maupun ilegal yang ada di daerah Batam. Baca: Bentrok di Batam karena Anggota TNI Jadi Beking BBM Ilegal.

Advertisement

“Aksi itu dilakukan oknum-oknum di kedua institusi,” tutur Neta dalam siaran pers yang diterima Bisnis di Jakarta, Rabu.

Kemudian yang kedua yaitu karena masih adanya dendam antara oknum TNI-Polri pasca terjadinya bentrokan yang terjadi 21 September 2014 lalu yang menyebabkan empat anggota Batalion 134 Tuah Sakti tertembak dalam peristiwa tersebut. Baca: Inilah Kronologi Bentrok di Batam 21 September 2014.

“Masih membaranya dendam kesumat antar oknum kedua institusi pasca bentrokan 21 September 2014, yang menyebabkan empat anggota Batalion 134 Tuah Sakti tertembak,” kata Neta.

Advertisement

Kemudian alasan yang terakhir yaitu penggunaan seragam loreng militer pada anggota Brigadir Mobile (Brimob) yang dinilai oleh TNI sebagai wujud arogansi Polri. Seperti diketahui, pada hari ulang tahun Brimob beberapa waktu lalu, Polri telah mengumumkan bahwa Brimob akan menggunakan seragam loreng, hampir sama dengan seragam yang digunakan TNI selama ini.

“Penggunaan seragam loreng oleh Brimob telah membuat lapisan bawah TNI tersinggung hingga gampang terpicu emosinya jika berhadapan dengan anggota Brimob,” tukas Neta S. Pane.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif