Jogja
Kamis, 20 November 2014 - 18:40 WIB

Air di Kawasan RingRoad Selatan Tidak Layak Konsumsi, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, BANTUL – Kualitas air di daerah Bantul khususnya seputar kawasan selatan Ring Road DIY buruk. Kandungan zat besi yang diperoleh melalui sumur galian dinilai tidak layak konsumsi.

Penilaian tersebut diungkapkan Direktur PDAM Tirta Dharma Bantul Yudi Indarto setelah mengetahui langsung melalui uji lapangan yang pernah dilakukan. Untuk itulah, pihaknya meminta masyarakat umum maupun pebisnis pengembang perumahan yang marak di kawasan tersebut untuk menggandeng PDAM dalam upaya pemenuhan air bersih.

Advertisement

“Kadar zat besinya pada air sangat tinggi untuk kawasan sebelah selatan Ring Road selatan. Ini harus dipahami masyarakat maupun pengembang jasa penyediaan perumahan agar tidak menjadi persoalan dikemudian hari,” kata Yudi dihubungi Harianjogja.com, Rabu (19/11/2014).

Menurut Yudi, buruknya kualitas air akibat tingginya kadar zat besi saat ini belum banyak diketahui masyarakat setempat. Tak heran, jika sumur galian sendiri ataupun galian pihak pengembang perumahan kerap mengundang persoalan dikemudian hari.

Yudi mengurainya, tingginya zat basi pada air sumur sering ditemukan air yang mengundang datangnya kerak dan sedikit berbau. Contoh, beberapa perumahan di Jalan Imogiri Timur. PDAM berulang kali mendapatkan aduan tersebut yang akhirnya dilakukan tinjauan menemukan kadar zat besi diatas kewajaran.

Advertisement

Lebih jauh Yudi mengatakan sebenarnya untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat, khusus bagi pebisnis pengembang perumahan di Bantul wajib menggandeng PDAM. Keharusan tersebut telah diatur melalui peraturan daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan perumahan.

“Tapi kenyataannya masih banyak pengembang mengabaikan perda dan penyediaan air bersih ini,” ujar Yudi.

Terlebih, imbuh dia, dalam perda juga disebutkan penyediaan air bersih paling tidak berjarak 10 meter dari peresapan air kotor. Kondisi ini tidak mungkin diwujudkan pihak pengembang untuk penyediaan perumahan tipe 36 yang hanya memiliki lahan 6X6 meter saja.

Advertisement

“Ini penting diperhatikan calon pembeli perumahan. Jangan sampai malah dapat sumber air yang berdekatan dengan pembuangan atau peresapan seperti WC. Jelas ini masalah dikemudian hari,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yudi menjelaskan penyediaan air bersih PDAM sebenarnya tidak mahal. Khusus untuk keluarga miskin mendapatkan
paket bantuan Satker DIY berupa pemasangan dengan harga terjangkau yakni Rp250.000. Hanya memang kuota penerima program pemerintah yang digulirkan melalui PDAM Bantul ini cukup terbatas. Kuota tahun ini terhitung dari Oktober-Desember sebanyak 1.200 saluran rumah tangga miskin sudah habis dalam waktu 30 hari saja sejak program dibuka untuk umum.

“Kebutuhan dan permintaan masyarakat cukup tinggi seperti Piyungan, Sewon, Dlingo, Kasihan, Pundong, Sedayu dan Pajangan. Kita berupaya program ini berlanjut tahun 2015,” tambah Yudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif