Jogja
Rabu, 19 November 2014 - 13:20 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Tarif Angkutan di Gunungkidul Mulai Naik

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Terminal Dhaksinarga jelang lebaran 2014. Dishubkominfo Gunungkidul membuat kebijakan untuk mewajibkan tiap bus AKAP masuk ke terminal. Namun, mayoritas bus masih enggan menurunkan penumpang di terminal. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pasca kenaikan harga bahan bajar minyak (BBM) awak angkutan di Gunungkidul mulai kemarin langsung memberlakukan tarif baru.

Meski keputusan tersebut tidak melalui persetujuan organisasi angkatan darat (Organda) dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), kru angkutan tetap menarik tarif baru ke konsumen.

Advertisement

Kenaikan tarif angkutan bervariasi, mulai dari Rp1.000 hingga Rp2.000 untuk sekali jalan.

Salah seorang sopir angkutan pendesaan Wonosari, Ardino saat ditemui di area Terminal Dhaksinarga, mengaku terpaksa menaikkan ongkos angkutan.

Hal itu dilakukan untuk menutupi biaya operasional yang dikeluarkan seiring dengan kenaikan harga BBM.
“Jika tidak naikan tarif, kami yang rugi,” kata pria yang akrab disapa Dodot itu, Selasa (18/11/2014).

Advertisement

Dia mencontohkan, untuk angkutan jurusan Wonosari- Ponjong, kenaikan mencapai Rp1.000, dari Rp5.000 menjadi Rp6.000. Jalur Wonosari-Jogja menjadi Rp10.000, atau naik Rp2.000.

“Kenaikan juga tidak serta merta dilakukan, karena juga harus melihat kondisi penumpang,” ungkapnya.

Menanggapi kenaikan tarif secara sepihak, Sekretaris DPC Organda Gunungkidul Wasdiyanto, mengaku dapat memahami hal itu. Sebab, kenaikan harga BBM otomatis akan berdampak terhadap usaha angkutan, terutama biaya operasional.

Advertisement

“Mereka sempat mengadu ke kami. Namun, kami belum bisa memberikan keputusan dan menyerahkan semua ke masing-masing pengusaha,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif