Jogja
Rabu, 19 November 2014 - 13:41 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Angkutan di Kulonprogo Tak Berani Naikkan Ongkos

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkutan umum Solo (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Mayoritas sopir angkutan umum di Kabupaten Kulonprogo menyebut tak berani menaikkan ongkos angkutan umum meski harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi telah naik.

Selain karena kepastian penetapan harga angkutan belum ada, sejumlah sopir angkutan umum juga merasa kasihan kepada penumpang pelajar.

Advertisement

Subur Widodo, 50, sopir angkutan jurusan Wates-Pangkalan misalnya, per Selasa (18/11/2014) dia telah mengisi kendaraannya dengan solar bersubsidi Rp7.500 per liter, tetapi tak menaikkan ongkos. Apalagi jika penumpangnya termasuk kategori anak sekolah yang biasanya membayar ongkos Rp2.000.

Dia kemudian memilih untuk menunggu kesadaran penumpang membayar ongkos lebih. “Seperti tadi sudah ada penumpang umum yang memberi ongkos lebih, tambah Rp1.000 dari biasanya,” ujarnya di Terminal Wates, kemarin.

Menurut Subur, ngkos yang harus dibayar penumpang tergantung dari jarak yang dituju. Untuk jarak terdekat, sebutnya, penumpang umum membayar Rp4.000.

Advertisement

Hal serupa juga dirasakan Soleh, 59, sopir angkutan di Kulonprogo lainnya. Menurutnya, menarik ongkos lebih kepada penumpang, terutama anak sekolah, menjadi hal yang tidak mungkin dilakukan saat ini.

“Anak sekolah uang sakunya pas-pasan, sudah dihitung ongkos naik angkutan dan uang jajan oleh orangtuanya, kalau saya meminta lebih ya tidak enak juga, kasihan mereka,” tuturnya.

Ia mengeluhkan kenaikan harga BBM yang tidak diikuti dengan kenaikan tarif angkutan umum. Dinilainya, kenaikan harga BBM tidak akan menyusahkan jika pemerintah juga memperhatikan nasib para sopir angkutan umum.

Advertisement

“Setidaknya, imbuh dia, kenaikan tarif angkutan sebesar Rp1.000 dari biasanya,” imbuh Soleh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif