Soloraya
Rabu, 19 November 2014 - 03:10 WIB

BENTROK MASSA SOLO : SH Terate dan BMI Bantah Terlibat Bentrok

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan polisi mengevakuasi Yusi Dika Avanda, 19, warga Sukoharjo yang menjadi korban dalam bentrok antarmassa di Jl Adisucipto, Manahan, Solo, Selasa (18/11/2014) dini hari. Ia dilarikan ke RS Brayat Minulto untuk mendapat perawatan atas luka-luka yang dideritanya. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pimpinan lembaga resmi daerah yang pada masa lalu lazim disebut Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), Selasa (18/11/2014) malam, memfasilitasi perundingan antara wakil perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan organisasi Barisan Muda Indonesia (BMI). Kedua pihak berseteru tak mengakui adanya anggota mereka yang terlibat bentrok berdarah massa, Senin-Selasa (17-18/11/2014).

Ketua Komisariat PSHT Solo K.P. Eddy Wirabhumi yang mewakili para pesilat yang kondang dengan nama SH Terate itu meyakini orang-orang yang terlibat kerusuhan di Nusukan bukan anggota PSHT Solo. Menurut dia, memang banyak orang yang mengenakan atribut PSHT, namun mereka bukan anggota PSHT.

Advertisement

Kendati demikian, dia tetap meminta maaf kepada warga Solo apabila ada anggota PSHT yang turut serta. “Kemarin malam [Senin] kami sudah mati-matian mencegah, mengerem agar tidak ada kejadian lebih buruk. Tapi karena mereka bukan anggota [SH Terate] Solo mereka tidak mau mendengarkan,” ucap Eddy.

Sedangkan Ketua Umum BMI Denny Nurcahyanto alias Dencis yang mewakili BMI—yang pada masa lalu kondang dengan nama Dewan Muda Complex atau DMC—menegaskan pihaknya tahu pasti penyebab bentrok berdarah itu. Ia bahkan menegaskan selama ini hubungan organisasinya dengan SH Teratai baik-baik saja.

“Hubungan kami dengan PSHT Solo dan se-Soloraya selalu baik. Baru kali ini ada insiden yang kurang berkenan,” ujar dia.

Advertisement

Perseteruan berdarah antara perguruan silat SH Terate dan BMI, diawali penyerangan sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) BMI di Nusukan, Solo oleh sekitar 20 pemuda. Aktivis BMI memberikan kesaksian bahwa para penyerang berbusana khas identitas SH Terate.

Kendati tak melakukan perlawanan kala kantor mereka dirusak, para anggota BMI itu mencoba mencegat mobil bak terbuka yang ditumpangi tiga anggota SH Terate yang melintas di kawasan Nusukan, tak jauh dari kantor BMI.

Ketiga anggota SH Terate itu baru pulang dati PN Solo, tempat berlangsungnya persidangan kasus pembunuhan anggota SH Terate yang dibantai di kawasan Nusukan. Mereka terhindar dari amuk massa karena sopir menghela kencang mobil bak terbuka yang ditumpangi ketiga anggota SH Terate itu kala ditimpuki batu oleh warga Nusukan yang diyakini aktivis atau simpatisan DMC.

Advertisement

Belakangan, polisi mengakui telah menangkap empat anggota SH Terate. Kondisi rumit itu melestarikan ketegangan antara dua kelompok massa tersebut yang berbuntut dengan bentrok berdarah dengan enam korban terluka—umumnya luka bacok, Senin malam hingga Selasa dini hari.

Pada Selasa petang yang diwarnai hujan, sempat beredar kabar bentrok bakal berlanjut. Namun, tak lama kemudian, beredar pula kabar para pimpinan kota mengulurkan tangan meraih perdamaian di antara mereka.

Persaudaraan Setia Hati Terate atau lazim disebut SH Terate merupakan perguruan silat dengan anggota yang tersebar di Soloraya hingga wilayah Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Sedangkan Barisan Muda Indonesia adalah wujud hasil metamorfosis organisasi pemuda yang pada waktu lalu kondang dengan sebutan Dewan Muda Complex atau DMC.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif