News
Selasa, 18 November 2014 - 01:44 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : 200 Polisi Amankan Demonstrasi di SPBU Cikini

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivis HMI berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kawasan Cikini, Jakarta, Senin (17/11/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Solopos.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya mengerahkan 200 anggotanya untuk menghadapi aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang digelar di dekat SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2014) malam. Kantor berita pelat merah, Antara, menyebutkan unjuk rasa itu dijaga polisi karena diwarnai pembakaran ban bekas serta aksi blokade jalan.

“Kita siagakan penuh personel, apalagi aksi dilakukan malam hari,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendro Pandowo, di Jakarta, Senin.

Advertisement

Menurut dia, kepolisian melakukan penjagaan ketat karena unjuk rasa berada di dekat SPBU Cikini. Aparat kepolisian juga mengimbau pengunjuk rasa untuk segera membubarkan diri. “Jika mungkin terjadi aksi yang anarkis akan kita tindak secepatnya,” kata Hendro.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM sejak pukul 21.30 WIB di dekat SPBU Cikini, Jakarta Pusat, Senin malam. Mahasiswa, menurut Antara, berorasi sambil membakar ban bekas, memblokade jalan, dan mengumpulkan batu di sekitar lokasi.

Presiden Joko Widodo, Senin malam, mengumumkan harga baru BBM—yang disebutnya sebagai harga BBM baru—bersubsidi jenis premium yang sejak Selasa (18/11/2014) dini hari, menjadi Rp8.500/liter dari semula Rp6.500/liter, sementara harga solar naik dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter.

Advertisement

“Kenaikan harga bahan bakar bersubsidi tersebut berlaku mulai Selasa pukul 00.00 WIB (18/11),” kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin malam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif