Soloraya
Selasa, 18 November 2014 - 05:45 WIB

KANTOR DMC DIRUSAK : Mapolres Solo Disatroni, Rumah Tersangka Pembunuh Diserang, 6 Luka Bacok

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembacokan (Google img)

Solopos.com, SOLO — Sedikitnya enam orang terluka parah akibat bentrok antara dua kelompok massa, Senin (17/11/2014) malam. Aksi tersebut diduga merupakan kelanjutan dari insiden penyerangan Sekretariat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Barisan Muda Indonesia (BMI) di Nusukan, Banjarsari, Senin siang. Baca: KANTOR BMI SOLO DIRUSAK : Bentrokan Kembali Pecah di Solo Selasa Dini Hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sebelumnya terjadinya bentrok tersebut beredar broadcast melalui short message service (SMS) telepon seluler serta Blackberry Messenger (BBM) yang meminta anggota salah satu perguruan silat berkumpul di Alun-Alun Selatan Kota Solo. Menyusul beredarnya broadcast itu, ribuan orang yang berboncengan sepeda motor meluncur ke lokasi tersebut.

Advertisement

Menanggapi perilaku massa itu, polisi sempat melakukan mediasi. Nyatanya, mediasi tersebut gagal mencapai hasil sehingga massa tersebut akhirnya menggeruduk Mapolresta Solo.

Sebelumnya, polisi Solo memang mengaku menangkap empat orang anggota Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), perguruan silat dengan banyak anggota tersebar di Soloraya hingga perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penangkapan keempat anggota PSHT itu dilakukan polisi sebagai reaksi atas penyerbuan sekretariat DPP BMI yang pada masa lalu dikenal luas sebagai Dewan Muda Complex (DMC).

Polisi rupanya mendasarkan sikap kepada pernyataan sejumlah anggota BMI yang mengaku melihat busana para penyerbu kantor organisasi mereka beridentitas PSHT. Keyakinan bahwa penyerang kantor BMI adalah anggota PSHT itu pula yang mendasari perilaku sejumlah anggota BMI yang mencegat mobil bak terbuka yang mereka lihat ditumpangi tiga orang berseragam PSHT di Jl. Piere Tendean, Solo.

Advertisement

6 Luka Bacok
Sebaliknya, anggota PSHT yakin polisi salah tangkap kala empat anggota mereka ditangkapi. Mereka lalu mendatangi Mapolresta Solo menuntut keempat orang rekan mereka yang ditangkap karena diduga melakukan perusakan Sekretariat DPP BMI tersebut dilepaskan.

Selanjutnya, massa berkeliling Solo dan melakukan beberapa pengerusakan dan penganiayaan. Pengerusakan tersebut kebanyakan dilakukan di Banjarsari terutama di rumah terdakwa pembunuhan mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (Unisri) yang juga anggota PSHT, Danang Rusbianto.

Akibat penyerangan tersebut, hingga Senin tengah malam, tercatat jatuh enam korban luka. Mereka adalah Jueky Andi Saputra, Yakobus Rinto Dardia, Viktor Krasetyo Widi, Yosi Dika Aianda, Alvon, dan Rudin. Keenam orang tersebut mengalami luka bacok dan segera dilarikan ke RS Brayat Minulya, Solo.

Advertisement

Hingga berita ini ditulis pada Selasa (18/11/2014) pukul 01.00 WIB, kejadian masih berlanjut. Sejumlah pejabat di Mapolres Solo, saat dihubungi Solopos.com tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena sedang memadamkan bentrok antarmassa tersebut. Mereka mengaku masih bersiaga mengamankan wilayah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif