Soloraya
Senin, 17 November 2014 - 04:41 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Pengusaha Sragen Desak Kepastian BBM

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petinggi Pertamina sidak ke SPBU jelang kenaikan harga BBM. (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SRAGEN-Kalangan pengusaha di Bumi Sukowati mendesak segera adanya kepastian harga bahan bakar minyak (BBM). Situasi mengambang terkait rencana kenaikan harga BBM dirasa cukup memberatkan.
Penyebabnya kenaikan harga barang-barang kebutuhan usaha kendati harga BBM belum resmi naik.

Seperti disampaikan Dirut PT Pascalindo Transportasi Indonesia yang bergerak di bidang jasa angkutan umum, Andi Kusnanto, saat dihubungi <i>Solopos.com</i>, Sabtu (15/11/2014).

Advertisement

Dia mendesak pemerintah segera mengumumkan kenaikan harga BBM. “Harga barang kebutuhan usaha sudah naik sekitar 15 persen sejak pemerintah menyampaikan rencana kenaikan harga BBM. Jadi lebih baik segera umumkan kenaikan harga BBM. Sehingga ada kepastian perhitungan usaha,” kata dia.

Andi menjelaskan ketidakpastian rencana kenaikan harga BBM beberapa pekan terakhir membuat situasi usaha transportasi tak kondusif.

Advertisement

Andi menjelaskan ketidakpastian rencana kenaikan harga BBM beberapa pekan terakhir membuat situasi usaha transportasi tak kondusif.

Para pengusaha dan investor ragu-ragu dalam menjalankan rencana kerja mereka. “Biaya operasional saya sudah membengkak karena harga kebutuhan usaha naik. Padahal belum ada penyesuaian tarif, pendapatan belum bisa dinaikkan. Pendapatan kami naik kalau masyarakat menggunakan angkutan umum,” jelas dia.

Andi mengakui bakal terjadi kenaikan seluruh bahan kebutuhan masyarakat bila harga BBM dinaikkan. Tapi menurut dia fenomena tersebut akan terjadi beberapa saat saja. Sebab dia meyakini bakal ada titik keseimbangan harga baru.

Advertisement

Alasannya, dia menjelaskan, semakin lama situasi tidak jelas soal kenaikan harga BBM akan berdampak negatif bagi pengusaha dan masyarakat.

“Kalau benar mau naik harus cepat diumumkan, jangan tarik ulur,” kata dia.

Budi mengatakan tarik ulur rencana kenaikan harga BBM akan semakin membingungkan masyarakat akar rumput. Di sisi lain situasi tak pasti soal rencana kenaikan harga BBM berpotensi dimanfaatkan oleh para spekulan harga.

Advertisement

Mereka dikhawatirkan memborong banyak BBM saat ini dengan tujuan menjualnya saat harga BBM sudah naik atau terjadi kelangkaan barang.

“Dalam situasi seperti ini para spekulan berpotensi menimbun BBM,” tutur dia.

Sedangkan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Sragen, Suparno, mendesak aparat penegak hukum memberantas mafia BBM yang menggurita di setiap daerah.

Advertisement

Menurut dia selama ini BBM bersubsidi masih dikonsumsi oleh yang tak berhak.

Dia mencontohkan penggunaan BBM bersubsidi oleh alat berat back hoe di lokasi galian golongan C. Suparno menilai seharusnya polisi sejak awal menjerat para mafia BBM bersubsidi. “Back hoe ada di tiap kabupaten,” sindir dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif