News
Senin, 17 November 2014 - 00:20 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Mantan Dirut Pertamina Dukung Subsidi BBM Dicabut

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya)

Solopos.com, JAKARTA — Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi mendapat dukungan. Mantan Komisaris Utama Pertamina, Roes Aryawijaya, menyatakan harga BBM bersubsidi sebaiknya naik karena selama ini kenikmatan subsidi dari APBN mayoritas dinikmati oleh lapisan orang kaya.

“Saya tidak ingin berpolemik, pandangan pribadi, harga BBM sebaiknya naik, kenapa? Selama 10 tahun, 2004 sampai 2014, ternyata subsidi masih pakai sistem subsidi harga, ternyata uang APBN dibayarkan langsung ke pelaku PT Pertamina dan PT PLN,” katanya di Jakarta, Sabtu (15/11/2014).

Advertisement

Alasan pertama, kenikmatan subsisi BBM yang dinikmati lapisan orang kaya selama 10 tahun rata rata mencapai Rp150 triliun per tahun. Sedangkan yang dinikmati langsung oleh rakyat miskin hanya seperlimanya saja rata-rata sekitar Rp30 triliun per tahun.

“Apakah mau dibiarkan seperti ini? Sebaiknya naik tapi sistemnya diubah, jangan pakai subsidi harga lagi, langsung ke rakyat miskin. Harga subsidi dibagikan ke rakyat miskin dengan sistem perbankan,” jelasnya.

Akhir-akhir ini, pemerintah Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan tiga kartu yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai langkah antisipasi kurangnya daya beli masyarakat setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. Langkah itu dinilai Roes sebagai langkah yang tepat.

Advertisement

Alasan kedua, mengapa harga BBM subsidi harus dinaikkan yakni terkait disparitas harga yang berpotensi terjadinya penyelundupan, korupsi dan pengoplosan yang tidak bisa dibiarkan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif