Jateng
Minggu, 16 November 2014 - 03:15 WIB

LARANGAN RAPAT DI HOTEL : PHRI Pekalongan Akui Banyak Hotel Terancam Gulung Tikar

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kartika dan Putri, pelajar kelas XI Jurusan Perhotelan SMK Kasatriyan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo membersihkan serta membenahi perabotan kamar saat program magang di salah satu hotel di daerah Kartasura, Minggu (11/8/2013). Magang selama tiga bulan itu untuk memperoleh pengalaman kerja sesuai jurusan mereka.

Ilustrasi hotel. (JIBI/Solopos/dok)

Kanalsemarang.com, PEKALONGAN—Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Pekalongan, Jawa Tengah menyatakan imbauan Presiden Joko Widodo agar pegawai negeri sipil atau lembaga pemerintah tidak menggelar rapat di hotel mengancam industri perhotelan dan restoran.

Advertisement

Bagian Marketing dan Promosi PHRI Pekalongan, David Elsanur di Pekalongan, Jumat mengatakan selama ini pendapatan hotel dan restoran sekitar 400% berasal dari kegiatan pemerintahan.

“Oleh karena itu, imbauan Presiden Jokowi agar PNS tidak menggelar rapat di hotel maka akan mematikan bisnis perhotelan dan restoran karena pendapatan industri perhotelan dipastikan anjlok,” katanya seperti dikutip Antara, Jumat (14/11/2014).

Menurut dia, saat ini jumlah hotel bintang dan nonbintang di Pekalongan sebanyak 26 unit sehingga pemberlakuan larangan itu juga akan mengancam pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan.

Advertisement

“Meski larangan PNS menggelar rapat di hotel masih bersifat imbauan tetapi hal itu sudah mempengaruhi pendapatan hote,” katanya.

Ia meminta pada pemerintah meninjau ulang terhadap kebijakan PNS mengelar kegiatan dinas di hotel karena hal tersebut akan membawa dampak relatif cukup besar pada perkembangan usaha industri perhotelan dan restoran.

Kegiatan pertemuan yang diselenggarakan oleh pemerintah di hotel, kata dia, tercatat berkontribusi hingga mencapai 40 persen dari total kontribusi pendapatan yang didapatkan oleh industri perhotelan.

Advertisement

“Selain itu, dampak lain imbauan larangan PNS menggelar kegiatan di hotel juga akan menimbulkan perebutan tamu hotel. Kami masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif