News
Sabtu, 15 November 2014 - 09:15 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Pengembang Minta Pemerintah Sediakan Infrastruktur & Beri Kemudahan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Solopos.com, SOLO – Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) diprediksi akan berimbas pada kenaikan harga bahan bangunan hingga 10%.

Sejumlah pengembang properti di Soloraya mengaku akan terseok-seok selama beberapa bulan setelah pemerintah menaikkan harga BBM.

Advertisement

Hal itu karena kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada biaya transportasi, bahan bangunan, hingga properti.

“Kalau pemerintah enggak mendukung dengan membantu menyediakan infrastruktur, kemudahan izin usaha, dan lain-lain maka kami enggak akan kuat,” kata Ketua Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Jawa Tengah, Susanto, saat ditemui wartawan di Hotel Aston Solo, Jumat (14/11/2014).

Dia menambahkan pengaruh buruk kenaikan BBM pasti ada tetapi hal itu malah memberikan kepastian. “Kenaikan harga bahan bangunan, properti, danlain-lain. Prediksi saya sampai 10%,” lanjut dia.

Advertisement

Dia menuturkan pengembang masih dapat membangun properti tetapi pertumbuhan lambat.

Susanto juga memaparkan pasar properti dipengaruhi dua hal yakni indikator dan kondisi ekonomi negara dan kondisi internasional.

Indikator ekonomi yang dia maksud adalah tingkat kemakmuran, inflasi, dan tingkat pengangguran.

Advertisement

Dia memprediksi kenaikan harga BBM akan menyumbang kenaikan persentase inflasi. Apabila BBM naik Rp1.000 maka akan menyumbang inflasi 1,1%-1,2%, Rp2.000 menyumbang 2,2%-2,4%, dan Rp3.000 menyumbang inflasi 3,3%-3,5%.

“Kami memprediksi inflasi akan naik hingga 7% pada kuartal I dan II di 2015. Kesimpulannya properti Indonesia akan tumbuh baik mulai kuartal III di 2015, properti di 2015 sedikit lebih baik dari 2014, dan masih ada peluang bagus di properti menengah ke bawah,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif