Soloraya
Sabtu, 15 November 2014 - 22:31 WIB

KECELAKAAN KLATEN : Lelaki Tanpa Identitas Tewas Tersambar KA di Jogonalan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rel KA (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN—Seorang lelaki tanpa identitas tewas tersambar kereta api di perlintasan rel Ilir wilayah Dukuh Pule, Desa Somopuro, Jogonalan, Klaten, Jumat (14/11/2014) malam.

Korban tewas seketika setelah dihantam Kereta Api Senja Utama jurusan Jakarta.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 17.25 WIB. Waktu itu, Pardiyo, 52, penjaga palang pintu kereta api Ilir melihat seorang lelaki berjalan di tengah rel dari arah timur.

Curiga dengan gerak-gerik tersebut, ia meminta warga memeringatkan korban agar menjauh dari rel. Namun teriakan warga tak dihiraukan lelaki yang ditaksir berusia sekitar 50 tahun itu.

Advertisement

Curiga dengan gerak-gerik tersebut, ia meminta warga memeringatkan korban agar menjauh dari rel. Namun teriakan warga tak dihiraukan lelaki yang ditaksir berusia sekitar 50 tahun itu.

Pardiyo kembali memeringatkan korban saat Kereta Api Senja Utama hendak melintas dari arah timur. Namun, upayanya memberi aba-aba minggir kembali tak digubris. Korban yang saat itu berjarak sekitar 500 meter dari pos jaga langsung tersambar kereta api dari arah belakang.

Informasi warga, kepala dan kaki korban putus dalam peristiwa tersebut. “Sebelum kejadian, saya dan warga sudah berulangkali memberi peringatan tapi tidak digagas. Dia tetap berjalan ke arah barat,” ujar Pardiyo saat ditemui Solopos.com di sekitar lokasi kejadian, Jumat malam.

Advertisement

Sebelum kejadian, Pardiyo sempat melihat korban mencabuti rumput di sekitar rel kereta.

“Gerak-geriknya aneh. Kalau orang waras disuruh minggir kan tetap minggir,” tutur lelaki yang sudah 31 tahun menjadi petugas palang pintu ini.

Ia mengaku sempat berniat menghalau korban dari atas rel. Namun karena jauhnya lokasi dan kewajiban menjaga pos, niat itu ia urungkan. “Kalau saya meninggalkan pos justru kesalahan. Saat itu saya berjaga sendiri,” tuturnya.

Advertisement

Kapolsek Jogonalan, AKP Nurwadi, mengatakan sudah melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Dugaan sementara, korban tewas karena tidak menghiraukan peringatan menjauhi rel.

“Kemungkinan memang (korban) kurang waras,” ujar dia. Pihaknya juga masih mendalami motif lain yakni bunuh diri. “Masih kami lidik dengan mencari saksi,” imbuhnya.

Saat ini jenazah korban sudah berada di RSUP Klaten untuk kepentingan autopsi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif