Soloraya
Sabtu, 15 November 2014 - 01:00 WIB

HARTA KARUN SUKOHARJO : Pemburu Benda Kuno Lakukan Penggalian, Situs Joho Belum Diamankan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat lokasi temuan benda diduga tembikar, tulang dan logam di areal persawahan Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (13/11/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Sejumlah warga menemukan benda diduga tulang dan logam di areal persawahan yang menjadi objek perburuan barang kuno di Kelurahan Joho, berbatasan dengan Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo.

Barang-barang tersebut ditemukan di permukaan tanah bercampur dengan pecahan tembikar yang berserakan.

Advertisement

“Kalau melihat bentuknya, potongan tulang-tulang ini mirip tulang manusia dan hewan. Karena ada yang tebal dan ada juga yang tipis,” ujar salah seorang warga Jombor, Bendosari, Siswo, 67, ketika ditemui wartawan saat bertandang di rumah saudaranya di dekat lokasi, Kamis (13/11/2014).

Seperti diwartakan sebelumnya bumi Sukoharjo menyimpan banyak harta terpendam. Kenyataan itu menjadi magnet bagi para pemburu harta karun berupa benda-benda kuno peninggalan manusia masa lalu.

Advertisement

Seperti diwartakan sebelumnya bumi Sukoharjo menyimpan banyak harta terpendam. Kenyataan itu menjadi magnet bagi para pemburu harta karun berupa benda-benda kuno peninggalan manusia masa lalu.

Salah satu lahan perburuan harta karun itu adalah areal persawahan di kawasan Kelurahan Joho di dekat perbatasan dengan Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sementara itu salah seorang warga Joho, Bimo “Kokor” Wijanarko yang menemukan benda diduga tulang dan logam mengungkapkan dia tak sengaja menemukan benda-benda itu.

Advertisement

Benda-benda itu berupa potongan diduga tulang, potongan logam pipih dan sebagainya. Soal penemuan itu dia mengaku tak dapat memastikan asal muasalnya.

“Saya bukan ahlinya. Kalau ingin kepastian jenis benda-benda ini tentu harus melalui uji laboratorium.”

Dia berharap mereka yang berkompeten pada bidang tersebut segera mengamankan kawasan itu. Dikhawatirkan jika kawasan ini benar-benar merupakan situs purbakala tapi tak segera diamankan akan rusak.

Advertisement

Sebab di areal persawahan tersebut banyak terdapat pecahan benda diduga tembikar di beberapa tempat. Serpihan benda-benda itu berserakan di permukaan tanah sehingga mudah ditemukan.

“Kalau tampat itu benar-benar merupakan situs purbakala kan sayang kalau rusak. Karena saya lihat di sini belum ada pengamanan tempat ini,” kata dia.

Dia menjelaskan kira-kira satu bulan lalu dia mendengar informasi ada penggalian tanah di areal persawahan. Penggalian dilakukan sejumlah orang pada malam hari. Namun dia mengaku tidak mendapat penjelasan kenapa penggalian dilakukan pada malam hari.

Advertisement

Salah seorang warga setempat, Siyono, 75, mengatakan hingga kemarin belum ada petugas yang berkompeten mengamankan daerah tersebut. “Setahu saya di sini belum ada pengamanan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif