Jogja
Sabtu, 15 November 2014 - 18:45 WIB

Duh, Talud TPAS Wukirsari dalam Kondisi Kritis

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi TPAS Wukirsari, Baleharjo, nampak talud yang jebol belum diperbaiki. Kondisi tersebut bisa memicu terjadinya pencemaran lingkungan. Jumat (14/11/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Perbaikan talud dan geombran yang ambrol di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Wukirsari berjalan lamban.

Sejak diterjang banjir yang berujung pada kerusakan pada tahun lalu, hingga sekarang belum ada tanda-tanda akan selesai diperbaiki.

Advertisement

Apabila hal tersebut terus dibiarkan bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan bagi warga sekitar, terlebih lagi saat ini memasuki musim penghujan.

Talud yang jebol bisa membuat air dari tumpukan sampah merembes ke parit di sekitar TPAS. Sementara, geomembran yang dijadikan penahan tidak bisa berfungsi maksimal karena ada yang robek.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Harianjogja.com, Jumat (14/11/2014), selain kerusakan pada talud dan geomembran, kerusakan juga terjadi pada saluran pembuangan air dan gas. Padahal, saluran itu berfungsi sebagai akses air resapan dari tumpukan sampah yang ditahan menggunakan geomembran menuju ke saluran penampungan air limbah.

Advertisement

Namun kenyataannya, salah satu saluran pembuangan yang terbuat dari pipa besar dan drum setinggi sekitar empat meter kondisinya sangat memprihatinkan, karena posisinya hampir roboh.

Petugas TPAS Wukirsari Rusdi mengatakan, tahun lalu, di sekitar lokasi pembuangan sampah itu sempat terjadi banjir. Akibat terjangan air membuat talud dan geomemberan di TPAS rusak.
“Ada tiga titik yang rusak. Sudah ada perbaikan, namun belum menyentuh semua,” kata Rusdi, Jumat (14/11/2014).

Dia menambahkan perbaikan yang dilakukan masih sebatas pembenahan talud yang jebol. Sedangkan untuk pasangan geomembran yang robek belum dilakukan perbaikan. Sebab, selain harganya yang relatif mahal, juga harus mendatangkan dari Surabaya.

Advertisement

“Kalau berfungsi normal, air hasil tumpukan sampah bisa ditahan dan langsung dialirkan ke bak penampungan. Namun, berhubung rusak, maka kubangan air tidak bisa dihindarkan,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif