Lifestyle
Sabtu, 15 November 2014 - 02:30 WIB

6 Mitos Seputar Masturbasi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (yousaytoo,com)

Solopos.com, JAKARTA—Cukup banyak mitos berkembang seputar masturbasi, biasanya orang mengartikannya dengan memuaskan diri sendiri. Masturbasi jika diartikan secara harfiah adalah proses memperoleh kepuasan tanpa berhubungan intim.

Banyak orang cenderung tak mau membicarakan tentang masturbasi, karena masalah seksual dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat. Ada pula yang tak mau melakukannya, karena takut dianggap “salah”.

Advertisement

Untuk lebih jelasnya, simak dulu enam mitos dan fakta seputar masturbasi berikut ini, seperti dilansir laman Psychologytoday.

1. Pria Lebih Sering Melakukan

Pada kenyataannya, masturbasi merupakan hal umum tapi tidak seluas yang dikatakan dalam mitos tersebut. Menurut sebuah survei terkini pada 5.865 orang Amerika usia 14 hingga 94, semua itu tergantung pada usia.

Advertisement

Berdasarkan survei itu, 67 hingga 94 persen pria melakukan masturbasi setidaknya satu kali, dan 43 hingga 67 persen melakukannya dalam sebulan terakhir, dengan pria muda lebih sering melakukannya ketimbang pria tua.

Untuk wanita, sebanyak 43 hingga 85 persen pernah melakukannya, di mana 21 hingga 43 persen melakukannya dalam sebulan terakhir.

Karena masturbasi begitu tabu dibicarakan, bahkan dalam sebuah survei anonim masih banyak orang yang tak mau mengakuinya. Jadi dari survei itu, masturbasi memang hal yang umum, tapi jika Anda tak melakukannya, tidak apa-apa.

2. Merusak Alat Vital

Kenyataannya, masturbasi yang dilakukan pria dengan cara membelai alat vital atau wanita dengan menggunakan vibrator, tidak akan melukai alat kelamin mereka.

Advertisement

Salah satu tujuan biologis hidup adalah untuk mereproduksi kehidupan, sehingga alat kelamin telah berkembang selama ribuan tahun untuk menjadi organ yang tangguh.

Risiko terbesar yang mungkin Anda dapatkan adalah radang atau lecet di bagian kulit kelamin. Namun itu bisa diatasi, misalnya, dengan menggunakan pelumas dan air liur.

3. Masalah Kesehatan Mental

Satu-satunya dampak yang Anda hadapi adalah perasaan bersalah. Hal ini biasanya muncul karena stigma dari masyarakat, bahwa masturbasi itu tidak wajar dan menyimpang.

Setiap pakar seksualitas setuju, masturbasi adalah kegiatan yang normal, sehat, dan tidak menimbulkan masalah kesehatan fisik maupun mental.

Advertisement

Namun masturbasi bisa menjadi masalah ketika Anda terlalu terobsesi dengannya, sehingga kegiatan itu mengganggu aktivitas kerja, sekolah, dan kebutuhan hidup lainnya.

4. Kehabisan Kepuasan

Saat lahir, Anda tidak diberikan jumlah orgasme yang tetap, yang jika digunakan terus-menerus maka akan habis.

Faktanya, tidak ada batasan jumlah kepuasan yang bisa dialami oleh orang. Mungkin ada batasan jumlah kepuasan yang Anda inginkan, tapi kepuasan itu sendiri bisa Anda rasakan sebanyak-banyaknya.

Sama halnya dengan jumlah sperma. Normalnya, pria akan selalu memproduksi sperma, sehingga mengeluarkannya akan membuat mereka tetap sehat.

Advertisement

5. Wanita Bisa Kecanduan

Beberapa wanita mungkin akan menyukai stimulasi yang diberikan vibrator. Mereka akan menikmatinya saat melakukan ‘aksi solo’ atau bahkan ketika sedang berhubungan dengan pasangan.

Itu adalah preferensi personal, bukan sebuah kecanduan. Apabila wanita membutuhkan vibrator untuk mencapai kepuasan, ya tidak apa-apa.

Tidak ada yang salah dengan memasukkan hal-hal yang Anda sukai saat berhubungan dengan pasangan.

6. Menikah Tidak Boleh Melakukan

Ketika orang menjalin hubungan pernikahan, banyak yang mengira bahwa salah jika terus melakukan masturbasi atau hal tersebut tidak lagi dibutuhkan.

Meski hubungan intim dengan pasangan dan masturbasi sama-sama kegiatan seksual, keduanya merupakan pengalaman yang berbeda.

Tidak ada salahnya melakukan masturbasi, meski Anda sudah menikah. Namun tentu saja, saat menikah Anda harus lebih bertanggung jawab.

Advertisement

Artinya, Anda harus lebih sensitif terhadap pasangan, apa yang dia sukai, apa yang membuat dia bergairah, dan jangan lupa selalu terapkan komunikasi yang terbuka mengenai kehidupan Anda berdua.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif