Jateng
Jumat, 14 November 2014 - 05:45 WIB

WISATA ALAM MAGELANG : Menikmati Kesejukan Curug Silawe yang Tersembunyi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Panorama di Curug Silawe, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Magelang. (JIBI/Harian Jogja/Sumadiyono)

Kanalsemarang.com, MAGELANG-Jangan memutuskan segera pulang setelah berkunjung ke Candi Borobudur, Magelang. Bagi Anda penyuka wisata tracking, cobalah untuk berkunjung ke Curug Silawe, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Magelang.

Advertisement

Objek wisata alam ini terletak hanya sekitar 45 menit dari Borobudur. Lokasinya pun mudah dijangkau meski sedikit menantang. Namun jangan khawatir, pasalnya keindahan alam di curug “nan sepi” ini dijamin jauh dari kata “mengecewakan”.

Untuk menuju ke curug ini relatif mudah. Anda tinggal meneruskan arah ke jalan Raya Borobudur-Purworejo. Setelah menempuh jarak sekitar sembilan kilometer (arah Purworejo), terpampang jelas penunjuk arah ke Curug Silawe tepat di sebuah pertigaan.

Advertisement

Untuk menuju ke curug ini relatif mudah. Anda tinggal meneruskan arah ke jalan Raya Borobudur-Purworejo. Setelah menempuh jarak sekitar sembilan kilometer (arah Purworejo), terpampang jelas penunjuk arah ke Curug Silawe tepat di sebuah pertigaan.

Dari sinilah perjalanan mengasyikkan dimulai. Namun pastikan dulu kendaraan Anda memiliki bahan bakar yang cukup sebab Anda tidak akan menemukan SPBU di pinggir jalan sampai ke lokasi tujuan.

Dari pertigaan ini, Anda masih akan menempuh jarak sekitar 15 kilometer ke lokasi. Kondisi jalan yang beraspal dan mulus cukup membuat perjalanan nyaman.

Advertisement

Selain panorama nan indah, udara sejuk juga begitu terasa sejak memasuki wilayah Kecamatan Kaliangkrik dan Kajoran. Kedua wilayah ini merupakan daerah perbukitan dan menjadi salah satu kawasan dengan potensi agrobisnis dan sawah terbesar di Magelang.

Hampir sebagian besar warga di wilayah ini bercocok tanam sayur mayur dan padi. Semakin mendekati kaki bukit, potensi tanaman terbanyak adalah hortikultura. Maka tak heran di wilayah ini banyak terdapat rumah bedeng (bedengan) untuk budidaya benih hortikultura.

Setelah menikmati jalan berkelok dengan hamparan tanaman nan sejuk, perjalanan pun tiba di pertigaan Kajoran. Dari arah Borobudur, Anda tinggal mengambil arah kiri menuju Sutopati. Namun Anda harus berhati-hati, sebab kondisi jalan cukup menanjak meski masih beraspal. Tantangan pun bertambah setelah sampai di pertigaan berikutnya, yakni di pertigaan Balaidesa Sutopati.

Advertisement

Dari sini jalanan mulai terjal. Meski relatif tidak terlalu sulit namun Anda tetap harus berhati-hati karena kondisi jalan menanjak dan berbatu hingga ke lokasi. Tak butuh waktu lama “ber-off road ria” tibalah di pos objek wisata Curug Silawe. Di sini tersedia loket dengan tarif yang sangat terjangkau, Rp4.000 per orang plus biaya parkir.

Didalam pos juga tersedia aneka minuman kemasan dan makanan ringan. Di bagian depan pos, terdapat jalan dengan semen permanen menuju Curug. Jarak curug dari pos pun cukup dekat dan nyaman untuk berjalan kaki.

Tak sampai 15 menit berjalan kaki, keindahan curug mulai terlihat. Tebing setinggi 53 meter dengan air terjun nan bersih dan bening itu mulai terlihat di balik rerimbunan pohon. Hamparan tebingnya pun cukup luas dengan sungai kecil di bawahnya.

Advertisement

Makin betah lagi, sungai di bawah curug tidak terlalu dalam dan mudah dijangkau anak-anak. Faktor alam ini pula yang membuat pengunjung anak-anak betah jika berkunjung ke curug yang berada di lereng Bukit Potorono ini.

“Banyak pengunjung yang membawa anak-anak bahkan balita. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jogja,” ujar Santoso, penjaga loket Curug Silawe.

Menurutnya, sejak dikelola sejak 2007 lalu, objek ini mulai dikenal banyak orang. Jumlah kunjungan pun selalu meningkat terutama di hari libur. Rata-rata, pengunjung per hari bisa mencapai 150 orang.

“Hari libur dan Minggu lebih banyak lagi. Berawal dari Desa Wisata biasa, sekarang Curug Silawe sudah berkembang menjadi objek wisata yang cukup dikenal di Jawa Tengah,” aku Santoso.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif