News
Jumat, 14 November 2014 - 09:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Harta Karun Situs Joho hingga Bocah TK Tewas Tenggelam di Bengawan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 14 November 2014

Solopos.com, SOLO – Heboh harta karun di Situs Joho jadi berita utama Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (14/11/2014). Seperti dilaporkan, situs kuburan tua tempat tersimpannya harta terpendam di kawasan Joho, Sukoharjo, diduga luasnya mencapai 3 kilometer (km) persegi hingga ke Desa Combongan di sebelah barat pabrik PT Sritex.

Halaman Soloraya juga menghadirkan laporan promosi wisara di Candi Sewu, Prambanan, Klaten, Bocah TK tewas tenggelam di Bengawan Solo hingga penahanan Kepala DPU. Simak kabar Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 14 November 2014;

Advertisement

PROMOSI WISATA: Kenalkan Gerobak Sapi dan Candi kepada Turis Mancanegara

Halaman parkir objek wisata Candi Sewu di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Kamis (13/11) sore, dipenuhi puluhan gerobak sapi. Mereka siap menyambut para tamu dari 41 negara yang sedang berwisata di kawasan Candi Prambanan.

Sekitar pukul 15.00 WIB, tamu yang ditunggu datang menumpang kereta kelinci dari kawasan Candi Prambanan. Saat itu, ada sekitar 200 orang turis asing dari berbagai negara di antaranya Amerika Serikat, Jepang, Thailand, dan Taiwan.

Advertisement

Setelah turun dari kereta kelinci, mereka antusias menghampiri gerobak sapi di sekeliling mereka. Ada yang berfoto-foto, berbincang dengan pemilik gerobak sapi, dan ada yang berusaha mengelus-elus sapi. Hujan rintikrintik pun diabaikan para wisatawan tersebut.

Para wisatawan itu kemudian dengan antusias naik ke gerobak sapi. Tapi ada juga yang tak berani naik ke gerobak. Saat itu, ada 50 gerobak sapi yang disiapkan Pemkab Klaten dengan Pemerintah Kecamatan Prambanan untuk memfasilitasi para turis itu. “Sangat menarik, saya suka,” ujar salah satu turis dari Amerika Serikat, Max, saat ditemui wartawan sebelum naik ke gerobak sapi.

PERBURUAN BENDA KUNO: Situs Joho Seluas 3 Km2

Situs kuburan tua tempat tersimpannya harta terpendam di kawasan Joho, Sukoharjo, diduga luasnya mencapai 3 kilometer (km) persegi hingga ke Desa Combongan di sebelah barat pabrik PT Sritex.

Advertisement

Tak hanya itu, di Dukuh Malowopati, Desa Bedingin (sebelah selatan Sritex), kawasan Batu Seribu, Bulu, serta Desa Ngowan, Bendosari diduga juga terdapat kuburan tua tempat harta benda dan jenazah manusia zaman kuno disemayamkan.

Hal itu diungkapkan Gunadi, mantan pemburu harta terpendam di kawasan Sukoharjo, saat ditemui Espos di rumahnya RT 002/RW 005 Kampung Seliran, Kelurahan Jetis, Sukoharjo, Kamis (13/10). Guru Seni Budaya SMK Taman Siswa Sukoharjo ini menjelaskan kuburan tua di Joho tersebut termasuk kelompok kuburan orang-orang dari kasta menengah ke bawah alias masyarakat biasa.

Hal itu ditandai dengan banyak temuan gerabah serta manik-manik dengan motif sederhana di sekitar kerangka jenazah. “Kalau kuburan orang-orang berkasta menengah ke atas, bekal kuburnya biasanya perunggu, emas, serta manik-manik besar dengan motif indah,” ujar lelaki yang menggeluti perburuan harta terpendam pada 1986-1997 itu.

Bekal kubur adalah istilah untuk menyebut harta yang dipendam bersama jenazah. Tradisi ini, ujar Gunadi, dimulai pada era kerajaan Hindu-Buddha. Ia kurang sependapat jika tradisi bekal kubur itu disebut dimulai pada era megalitikum atau masa prasejarah.

Advertisement

Meski kuburan tua Joho termasuk kuburan dari masyarakat biasa, Gunadi melihat adanya keunikan tersendiri. Salah satunya selalu terdapat rangka kepala binatang di bagian kaki kerangka jenazah. “Ini yang unik dari sekian kuburan tua di Sukoharjo,” kata lelaki yang mengaku banyak belajar mengenali makam-makam tua dari kakeknya, almarhum Taruno.

Selain kuburan tua Joho, sambung Gunadi, di sejumlah wilayah sekitar Kecamatan Sukoharjo, Bendosari, serta kawasan Batu Seribu juga terdapat kuburan tua dengan harta benda peninggalannya.

(Baca Juga: Lumpang Keramat Ditemukan, Joho Diduga Kuburan Prasejarah, Warga Joho Baru Sukoharjo Gelar Pesta Rakyat, Ini Kemeriahannya!)

MUSIBAH TRAGIS: Terpeleset, Bocah TK Tewas Tenggelam di Bengawan Solo

Advertisement

Seorang bocah berusia 5 tahun, Nopan Tio Satriyo Nugroho, ditemukan tewas di bantaran Sungai Bengawan Solo, di wilayah Dukun Driyan, RT 004, Desa Gentan Banaran, Pupuh, Sragen, Kamis (13/11). Korban tewas setelah tenggelam di sungai tersebut pada Rabu (12/11) siang.

Berdasarkan informasi yang diterima Espos, korban ditemukan sudah tak bernyawa pada Kamis sekitar pukul 05.30 WIB. Bocah yang masih duduk di bangku taman kanakkanak (TK) tersebut diketahui merupakan warga Dukuh Driyan, RT 004, Desa Gentan Banaran, Plupuh.

Sebelumnya, Nopan bersama teman-temannya bermain di bantaran sungai yang terletak tak jauh dari rumahnya pada Rabu sekitar pukul 14.00 WIB. Saking asyiknya bermain di sungai tersebut, Nopan terpeleset dan tenggelam ke sungai yang memiliki lebar 10 meter serta saat ini berkedalaman 180 sentimeter.

(Baca Juga: Main Kapal-Kapalan, Bocah Sragen Tewas di Bengawan Solo)

PENAHANAN KEPALA DPU: Pelaksanaan Proyek Terancam Terhambat

Penahanan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar, Priharyanto, oleh Kejaksaan Tinggi (Kejakti) Jateng dalam kasus dana Instruksi Gubernur (Ingub) 2003-2004, Rabu (12/11), dikhawatirkan bakal menghambat pelaksanaan sejumlah proyek di Bumi Intanpari.

Advertisement

Selain Priharyanto, Kejakti Jateng juga menahan Joko Sumaryono yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Perhubungan di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Karanganyar.

“Kabar penahanan itu jelas memengaruhi kinerja di DPU. Makanya kami ingin menelusuri kabar itu terlebih dahulu. Setelah itu, baru melakukan langkahlangkah berikutnya [termasuk mencari dan menetapkan Plt]. Plt dibutuhkan terkait urusan administrasi dan mengisi kekosongan pimpinan di DPU utamanya dalam 20 hari ke depan [masa penahanan Priharyanto dan Joko Sumaryono],” kata Sekda Karanganyar, Samsi, saat ditemui wartawan di kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Kamis (13/11).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif