SOLOPOS.COM - Ilustrasi telepon (JIBI/Bisnis/Dok)
Solopos.com, SOLO – Lurah Nusukan, Sapta Endah, mengaku diteror oleh oknum yang mengatasnamakan anggota Asosiasi Wartawan Indonesia (Awindo).
Aksi teror diduga terkait pengajuan izin domisili pendirian Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Awindo Solo di Kampung Bonorejo RT001/RW017 Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Pemkot Solo yang diwakili Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), serta pengurus Awindo di Kantor Kesbangpol Solo, Jumat (14/11/2014).
Pertemuan itu membahas pengajuan izin pendirian kantor sekretariat Awindo serta Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebagai ormas ke Pemkot Solo.
Dalam pertemuan itu, Sapta mengaku kerap mendapatkan teror melalui telepon kantor kelurahan. “Teror dari orang yang katanya dari pengurus Awindo. Sudah empat kali diteror lewat telepon dengan kata-kata yang tidak enak,” katanya.
Dia mengatakan selama ini tidak mempersulit proses perizinan. Menurutnya, ada beberapa faktor izin pendirian kantor Sekretariat Awindo belum diterbitkan. Salah satunya persyaratan administrasi tidak lengkap, seperti surat keputusan (SK) akta pendirian belum ada.
Sementara itu, Sekretaris DPD Awindo Jateng, Edy Santoso dalam pertemuan itu langsung membantah ada anggotanya yang meneror lurah maupun aparat kelurahan Nusukan.
Dia juga membantah ada anggota bernama Theo sebagaimana dituduhkan Lurah sebagai peneror tersebut. “Tidak ada nama Theo di anggota kami,” katanya.
Kepala Kesbangpol Solo, Suharso mengatakan Pemkot hingga kini belum menerbitkan SKT untuk organisasi Awindo. Dia mengatakan akan lebih berhati-hati dalam menyikapi persoalan Awindo.