Soloraya
Jumat, 14 November 2014 - 08:00 WIB

KISAH TRAGIS : Terperosok Sumur 20 Meter, Bocah 5 Tahun di Klaten Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, KLATEN — Peringatan bagi para orang tua yang sering membiarkan anaknya bermain tanpa pengawasan. Di Dukuh Bulusari, Desa Beku, Karanganom, Klaten, Kamis (13/11/2014), seorang bocah lima tahun bernama Dayang Kirana tewas setelah tercemplung sumur di halaman tetangga.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian nahas tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu Dayang bersama kedua teman sedang asyik bermain di belakang rumah tetangga yang tak jauh dari rumahnya. Saat asyik berlarian, bocah taman kanak-kanak (TK) ini melintasi lubang sumur yang hanya tertutup terpal dan bambu.

Advertisement

Putri dari Irma Ariyani ini pun langsung terperosok ke sumur sedalam 20 meter tersebut. “Saat kejadian, kondisi rumah memang sepi karena pemiliknya sedang pergi ke masjid,” ujar Farhan, 55, tetangga korban.

Farhan yang juga berada di masjid saat kejadian mengaku sudah berniat mengingatkan anak-anak itu selepas pulang beribadah. Dia khawatir sumur yang sudah lama tak dipakai tersebut dapat membahayakan keselamatan Dayang dkk. “Namun sampai di sana anak-anak malah sudah pada teriak minta tolong,” tuturnya.

Melihat kejadian tersebut, warga langsung berinisiatif menolong Dayang. Namun dalamnya sumur ditambah minimnya oksigen di dalam bangunan membuat warga kesulitan mengevakuasi. Warga pun berkoordinasi dengan Search and Rescue (SAR) Klaten, TNI dan kepolisian guna menyelamatkan korban.

Advertisement

Namun, proses evakuasi yang berjalan lebih dari satu jam tersebut tidak mampu menyelamatkan nyawa Dayang. Kecilnya lebar sumur membuat petugas kesulitan mengevakuasi korban. Kepala Desa Beku, Muhammad Mudrik, menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya mewanti-wanti orangtua agar jeli mengawasi anaknya saat bermain. “Pengawasan orangtua penting bagi keselamatan anak.”

Sementara itu, Kapolsek Karanganom, AKP Suryanto, menyimpulkan kematian Dayang murni kecelakaan. Tidak ada tanda bekas penganiayaan dalam pemeriksaan medis. Kapolsek menduga kecelakaan bermula saat korban memanjat tembok pembatas sumur yang hanya setinggi 50 sentimeter tersebut.

“Diduga korban terpeleset. Anak akhirnya tercebur sumur karena penutupnya hanya dari terpal dan bambu,” terangnya. Sejumlah pihak meminta pemilik sumur menutup permanen bangunan untuk menghindari kejadian serupa terulang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif