Soloraya
Jumat, 14 November 2014 - 20:15 WIB

KECELAKAAN SUKOHARJO : Truk Tangki Terguling Sampai Pagi, Orang Gila Ngeloyor Pergi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil crane berusaha mengatrol truk tangki LPG yang terguling di kawasan Songgorunggi, Nguter, Sukoharjo, Jumat (14/11/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tergulingnya truk tangki LPG Pertamina yang terguling karena ada orang gila yang jongkok di tengah jalan Sukoharjo-Wonogiri, Songgorunggi, Nguter, Sukoharjo, Jumat (14/11/2014) dini hari, menyebabkan lalu lintas tersendat. Namun orang gila itu justru tak mengalami apa-apa. Baca: Gara-Gara Orang Gila Jongkok, Truk Tangki LPG Terguling.

Si orang gila yang nyaris tertabrak truk tangki LPG bernomor polisi AD 1861 BG itu hanya ngeloyor pergi karena tak tersenggol apa pun. Sedangkan di jalur tersebut, kendaraan yang melintas harus berjalan pelan-pelan dan bergantian. Sebab sebagian badan truk tangki itu melintang menghalangi separuh jalan.

Advertisement

Sementara itu Kepala Unit Kecelakaan (Kanit Laka) Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Heri Haryanto, mengatakan pihaknya harus mengatur kelancaran arus lalin agar tak sampai mengalami kemacetan. Sejak pukul 00.00 WIB sampai sekitar pukul 10.30 WIB, truk tangki LPG itu belum bisa dievakuasi.

“Sekarang ini masih proses evakuasi, karena mobil crane yang berasal dari Solo juga baru saja datang. Mungkin karena jalannya lambat dan baru longgar siang ini, sehingga mobil crane sampai sini sudah siang,” ujar dia.

Selain itu, kata dia, proses evakuasi juga harus dilakukan dengan hati-hati. Sehingga arus lalin sejak Jumat dini hari tersendat. Karena itu pihaknya berupaya untuk melancarkan arus lalin agar tak bertambah parah.

Advertisement

Salah seorang warga setempat, Hadi, 57, mengatakan pascakecelakaan arus lalin di sekitar tempat kecelakaan menjadi tersendat. Kondisi ini mengakibatkan antrean panjang kendaraan yang melaju dari Solo ke arah Wonogiri dan sebaliknya.

“Sejak tadi [kemarin] malam antrean panjang sudah terjadi. Antrean itu mencapai satu kilometer lebih, karena arus lalu-lintas kendaraan dari arah utara dan selatan harus bergantian jika ingin melintas di tempat itu.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif