Harianjogja.com, JOGJA– Turunnya harga emas dunia tidak berdampak pada harga emas di Indonesia. Hal itu disebabkan karena nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar. Sementara, harga jual emas di DIY saat ini untuk harga beli dipatok Rp443.006 per gram dan harga beli diangka Rp461.465 per gram.
Menurut Senior Education Monex Investindo Agus Priyanto, turunnya harga emas secara global disebabkan oleh sejumlah faktor. Selain akibat menguatnya nilai mata uang dollar AS akibat kebijakan ekonomi Negara tersebut, permintaan emas dari Negara-negara dengan konsumen terbesar mulai turun. Misalnya, China dan India beberapa bulan terakhir mengalami penurunan impor emas.
“Kalau permintaan China turun akibat deflasi, India turun karena ada kebijakan negara tersebut yang menaikkan pajak impor emas. Akibatnya, toko-toko emas di India tidak banyak yang mengimpor emas. Ini juga merupakan kebijakan India yang juga ingin menjaga keseimbangan ekonominya,” jelas Agus di sela kegiatan pemberian undian berhadiah bagi pengunjung website Monex Investindo di jalan Magelang No32 Jogja, Kamis (13/11/2014).
Penurunan harga emas global dalam setahun terakhir turun antara 6 hingga 10% atau dari US$1.300 menjadi US$1.130 per troy ons. Meski begitu, jelas Agus, kondisi tersebut tidak terlalu berpengaruh pada harga emas dalam negeri. Alasannya, penurunan harga emas di tingkat global tidak dibarengi dengan penguatan nilai rupiah terhadap dollar.
“Harga emas dunia turun tidak berpengaruh kepada Indonesia. Kecuali, bila harga emas turun dan rupiah menguat,” tuturnya.
Dari pantauan Harian Jogja di sejumlah toko emas di Jogja, harga beli emas dipatok rata-rata Rp443.006 per gram dan harga beli diangka Rp461.465 per gram. Pusat penjualan dan perdagangan emas di Jalan Ketandan misalnya, penjualan emas terlihat sepi.
“Penjualan emas sepi, tidak terlalu bagus untuk bulan ini,” ujar Yanto salah seorang karyawan Toko Emas Salaman.