Jogja
Kamis, 13 November 2014 - 14:20 WIB

Rumah Sakit di DIY Belum Merata

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo meninjau layanan di RSUD Nyi Ageng Serang seusai peresmian, Rabu (12/11/2014). (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Kepala Dinas Kesehatan DIY Arida Oetami mengungkapkan, saat ini persoalan rumah sakit di DIY bukanlah dari segi ketersediaan tempat tidur, melainkan keberadaan rumah sakit yang hanya terfokus di Sleman dan Jogja.

Ia menyebutkan, tercatat sebanyak 75 rumah sakit yang berada di DIY, namun penyebarannya belum merata. “Saat ini di Kulonprogo dan Gunungkidul yang masih kekurangan tempat tidur,” ujarnya. Idealnya, satu tempat tidur diperuntukkan bagi 600 penduduk.

Advertisement

Kendati demikian, ia tidak menyarankan untuk membangun rumah sakit baru, tetapi mengembangkan kapasitas di rumah sakit yang sudah ada. Arida mencontohkan RSUD Nyi Ageng Serang merupakan pengembangan dari puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Bambang Haryatno membenarkan layanan rawat inap di rumah sakit dan puskesmas Kulonprogo masih kekurangan sekitar 100 tempat tidur.

Diuraikannya, saat ini baru terdapat 300-an tempat tidur di rumah sakit dan puskesmas rawat inap. Jumlah tersebut berasal dari 207 unit tempat tidur di RSUD Wates, tiga buah rumah sakit kecil yang masing-masing memiliki 25 unit tempat tidur, serta lima puskesmas rawat inap dengan total tempat tidur 50 unit.

Advertisement

“Di Kulonprogo, idealnya jumlah jumlah tempat tidur rawat inap adalah 1:1.000, artinya, satu tempat tidur diperuntukkan 1.000 penduduk,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif