Soloraya
Kamis, 13 November 2014 - 18:29 WIB

HARTA KARUN SUKOHARJO : Sewa Paranormal untuk Tunjukkan Lokasi Benda Kuno

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah benda peninggalan sejarah yang ditemukan di Sukoharjo tersimpan di Kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo. Ada 163 benda bersejarah yang tersimpan di tempat itu. Foto diambil pekan lalu. Espos/Aries Susanto Warga Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Antonius Bimo Wijanarko, menunjukkan beberapa pecahan tembikar yang berserakan di areal persawahan desa tersebut. Areal persawahan itu kerap jadi lokasi perburuan benda-benda kuno. Foto diambil Minggu (9/11). Espos/Aries Susanto Sebuah lumpang yang diduga berasal dari zaman prasejarah atau sebelum abad V Masehi dibiarkan begitu saja di areal persawahan Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo. Foto diambil Minggu (9/11/2014). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Misteri harta karun Sukoharjo masih membuat penasaran banyak orang.

Berbagai warga dari berbagai wilayah datang untuk membuktikan “kebenaran” misteri itu. Bahkan mereka menyewa paranormal untuk menunjukkan lokasi harta karun Sukoharjo.

Advertisement

Di kawasan Joho, Sukoharjo, sering berlangsung aktivitas penggalian tanah sawah oleh orang-orang pendatang. Mulai Jawa Barat, Jawa Timur, Luar Jawa, tak terkecuali dari Jawa Tengah, seperti Pati dan Nguter Sukoharjo.

Niat mereka pun tak main-main. Uang berjuta-juta rela mereka keluarkan sekadar untuk menyewa sawah warga beberapa hari, membayar ongkos para penggali, hingga menyewa paranormal.

Advertisement

Niat mereka pun tak main-main. Uang berjuta-juta rela mereka keluarkan sekadar untuk menyewa sawah warga beberapa hari, membayar ongkos para penggali, hingga menyewa paranormal.

Belum lama ini Solopos.com bersama warga setempat pun mendatangi lokasi yang selama ini kerap menjadi jujugan para pemburu benda-benda kuno itu, Minggu (9/11/2014). Di sawah yang masih diberakan itu, Solopos.com banyak menemukan bekas galian berdiameter sekitar 30 centimeter.

Di sekitarnya, ditemukan pula pecahan-pecahan tembikar kuno berserakan. Salah satu
warga setempat, Siyono mengatakan, lubang-lubang itu adalah bekas galian orang-orang dari luar desanya.

Advertisement

Tri Joko, saksi dari warga setempat mengatakan, penggalian para pemburu benda kuno itu tak hanya dilakukan di area persawahan.

Sejumlah lahan dan pekarangan warga yang diduga menyimpan benda-benda kuno juga turut digali.

“Mereka bawa alat gali ebagaimana umumnya, seperti linggis, cangkul, penyaring pasir dan lain-lainnya. Tapi yang menarik, mereka pasti membawa paranormal yang menunjukkan lokasi benda-benda kuno,” paparnya.

Advertisement

Joko tak melihat adanya sebuah proses yang istimewa selama penggalian. Warga yang ingin melihat juga tak dilarang.

“Mereka juga kadang terlihat kecewa ketika pulang tak mendapatkan barang-barang berharga seperti yang diharapkan,” paparnya.

Ketua RT 001/ RW 005 Kelurahan Mandan, Sukoharjo, Sukidi, menjelaskan, Mandan adalah sebuah kelurahan yang sebagian besar warganya sebagai pemilik sawah di Kelurahan Joho. Sawah di Mandan sering disewa warga hanya untuk penggalian. (Sukoharjo Surga Pemburu Harta)

Advertisement

Maklum, jarak antara sawah dan rumah warga Mandan hanya beberapa jengkal saja. Sukidi bersama warga Mandan lainnya sama sekali tak tertarik dengan aktivitas para pendatang itu.

Bagi mereka, menyewakan lahan di musim kemarau kepada para pendatang itu jauh lebih realistis dan menguntungkan ketimbang ikut-ikutan mengadu nasib sebagai pemburu benda kuno.

“Hla buat apa tembikar, manik-manik, dan kendi-kendi tua itu. Toh warga juga tak tahu bagaimana menjualnya. Lebih baik disewakan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif