Soloraya
Kamis, 13 November 2014 - 19:00 WIB

HARTA KARUN SUKOHARJO : Aktivitas Penggalian Dilakukan Malam Hari, Satu Kotak Perhiasan Ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah benda peninggalan sejarah yang ditemukan di Sukoharjo tersimpan di Kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo. Ada 163 benda bersejarah yang tersimpan di tempat itu. Foto diambil pekan lalu. Espos/Aries Susanto Warga Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Antonius Bimo Wijanarko, menunjukkan beberapa pecahan tembikar yang berserakan di areal persawahan desa tersebut. Areal persawahan itu kerap jadi lokasi perburuan benda-benda kuno. Foto diambil Minggu (9/11). Espos/Aries Susanto Sebuah lumpang yang diduga berasal dari zaman prasejarah atau sebelum abad V Masehi dibiarkan begitu saja di areal persawahan Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo. Foto diambil Minggu (9/11/2014). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Misteri harta karun di Sukoharjo menarik banyak orang dari luar Sukoharjo melakukan aktivitas penggalian di wilayah Joho, Sukoharjo.

Ketua RT 001/ RW 005 Kelurahan Mandan, Sukoharjo, Sukidi, mengisahkan pernah ada satu rombongan yang temukan satu kotak perhiasan kuno.

Advertisement

Sukidi mengaku kerap melihat langsung aktivitas penggalian yang kerap dilakukan malam hari itu.

Dari pengamatannya selama ini, tak jarang mereka mendapatkan barang yang diinginkan.

Bahkan, kisahnya, pernah satu rombongan pulang dengan kegirangan lantaran menemukan satu kotak isinya perhiasan kuno.

Advertisement

“Kadang ditemukan di samping kepala kerangka, kadang di tangan kerangka. Ada pula di dalam terbelo yang masih utuh. Kata mereka, di sini dulu bekas kuburan purba budha,” kenangnya.

Aktivitas penggalian sawah warga itu sudah berlangsung sejak belasan tahun lalu. Setiap kali datang musim kemarau, para pemburu benda kuno itu berdatangan secara bergantian.

“Karena setiap musim kemarau kan
sawah-sawah warga tak digarap,” imbuhnya.

Advertisement

Terakhir, aktivitas penggalian dilakukan sekitar sebulan lalu. Namun, yang datang kali itu mengaku sebagai dosen dari sebuah perguruan tinggi untuk kepentingan penelitian kepurbakalaan.

Sayang, Sukidi tak pernah menanyakan nama dan identitas lengkap setiap tamu yang meminta izin kepadanya. “Yang jelas, mereka ingin menggali benda-benda di
bawah tanah. Mereka itu menyewa dan tanah bekas galian dikembalikan. Jadi, pikir kami enggak ada masalah,” paparnya.

Antonius Bimo Kokor Wijanarko, salah satu pecinta benad-benda kuno mengaku tak aneh dengan aktivitas para pemburu benda-benda kuno itu. Namun, gejala di desanya itu menerbitkan imaji yang luar biasa tentang
Sukoharjo sebagai sebuah wilayah yang menyimpan tambang benda-benda
berharga dari nenek moyang.

“Anda lihat bagaimana seratusan lebih BCB lingga-yoni disimpan di Kampus Univet. Itu hanya sekian kecil dari kekayaan heritage yang ditemukan berserak di Sukoharjo,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif