Jogja
Kamis, 13 November 2014 - 13:20 WIB

Duh, Penjual Jamu Enggan Urus Sertifikat karena Anggapan Ini

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jamu (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta (BBPOM DIY) menilai sejumlah perusahaan masih enggan mengurus sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

Berdasarkan data BBPOM DIY, dari 60 industri jamu dan obat tradisional di Jogja, baru 30 industri yang memiliki sertifikat CPOTB. Ditengarai, rendahnya minat mengurus sertifikat CPOTB karena biaya mengurus sertifikat yang mahal.

Advertisement

Padahal, dijelaskan oleh Kepala Bidang (Kabid) Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BBPOM DIY, Dyah Sulistyorini, anggapan tersebut tidaklah benar.

Bahkan, BBPOM juga tidak mempersulit perusahaan yang mengajukan izin untuk mendapatkan sertifikat CPOTB, BBPOM sendiri menetapkan persyaratan minimal bagi yang mengajukan izin.

Ia juga mengimbau kepada perusahaan yang sudah memiliki izin CPOTB, agar benar-benar mematuhi prosedur proses produksi obat tradisional yang sesuai standar BBPOM.

Advertisement

“Saya minta perusahaan jangan sampai saat audit saja prosedur diikuti. Namun setelah inspeksi tidak diperhatikan lagi,” tutur Dyah, di sela-sela kegiatan Bimtek CPOTB, di Aula BBPOM, Rabu (12/11/2014).

Sertifikat CPOTB yang dikeluarkan BPOM ini, lanjutnya, sangat penting bagi peningkatan mutu dan tingkat keamanan produk jamu dan obat tradisional yang diproduksi.
Dengan memiliki sertifikat CPOTB, pihaknya berharap mutu, sanitasi dan higienitas obat yang diproduksi benar-benar terjaga.

Dengan menerapkan standar-standar yang sudah ditetapan. Selain itu, diharapkan industri yang membuat, mengolah dan memproduksi jamu dan obat tradisional, dapat meningkatkan promosi dan memperhatikan mutu produknya.

Advertisement

“Jangan sampai produk obat yang diproduksi kotor, karena pekerja tidak pakai masker, atau tidak menggunakan sarung tangan,” imbuhnya.

Karena, tambahnya, jamu bila dilihat secara kasat mata, memang terlihat bersih. Namun belum tentu terbebas dari mikroskopik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif