Sport
Rabu, 12 November 2014 - 09:10 WIB

SEPAK BOLA GAJAH PSS VS PSIS : Hinca : Match Fixing Ada, Mafia Ada, Hasilnya? Tunggu Saja

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan berjabat tangan dengan Rumadi dan sejumlah manajemen serta pemain PSS saat digelar sidang Komdis PSSI di Kantor PSSI Jakarta, Selasa (28/10) (JIBI/Harian Jogja/LigaIndonesia)

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Komisi Disiplin PSSI belum juga mengeluarkan keputusan terkait kasus ‘sepakbola gajah’ antara PSS vs PSIS. Namun, Komdis mengutarakan bahwa ada aroma match fixing dan mafia bermain di dalam kasus tersebut.

Advertisement

?”Pokoknya hari ini belum ada keputusan kami, masih menuntaskan salinannya. Sementara lanjutan perkaranya akan semakin serius,” kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan usai melakoni sidang di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Komdis sudah melakukan sidang sebanyak tiga kali. Sidang pertama, Komdis memanggil para pemain pelaku gol bunuh diri, baik dari PSS maupun PSIS, serta ofisial pertandingan. Pada sidang kedua, Komdis memanggil para pemain kedua klub ?berikut pelatihnya. Pada sidang terakhir, Komdis melakukan pemanggilan kepada perangkat pertandingan. Namun, lagi-lagi tanpa hasil.

Hinca mengatakan, lambatnya putusan dikarenakan ada sekitar 30 putusan yang harus ia buat. “30 putusan itu sudah bisa ditebak. Pemain saja sudah banyak, satu klub ada 11 pemain. Kalau dua klub itu berarti 22 orang. Itu belum sama perangkat pertandingan dan lain-lain,” ucapnya.

Advertisement

“Yang jelas match fixing ada, mafia ada, apa hasilnya tunggulah,” tambahnya.

Lantas apa akan ada pemain yang dihukum seumur hidup? “Sudah pasti. Siapa yang melakukan kejahatan akan mendapat hukuman,” tegasnya.

Hinca juga menambahkan, pada tanggal 17 November mendatang, Komdis juga akan memberi laporan kepada AFC dan FIFA terkait hasil penyelidikan kasus tersebut.

Advertisement

“Seperti yang sudah saya katakan pertandingan PSS dan PSIS ini tidak hanya mencederai sepakbola saja, tapi juga FIFA. Untuk itu, kami sangat serius untuk memberantas hal ini dan akan melaporkan segala perkembangannya kepada FIFA,” bebernya.

Sementara itu, Kairul Anwar, selaku general manjer PSIS yang mendampingi manajer Wahyu Winarto dan pelatih PSIS Eko Riyadi dalam sidang Komdis yang dilakukan Selasa (11/11) malam, menyatakan bahwa klubnya akan menghormati setiap keputusan yang diambil Komdis.

“Kami sudah menyampaikan secara transparan dan tidak ada yang ditutupi. Saya menilai dari awal munculnya ‘sepakbola gajah’ belum menemui satu rupiah pun terkait match fixing. Tapi meski begitu, kami akan hormati keputusan komdis pasti keputusan sudah dipertimbangkan dengan matang dan objektif,” ?kata Kairul.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif