Jogja
Rabu, 12 November 2014 - 04:45 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Sandera Mobil

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bakar minyak (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, SLEMAN-Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Selasa (11/11/2014) siang. Selain melakukan orasi di tengah jalan mahasiswa juga menyandera sebuah mobil box yang tengah melintas.

Mahasiswa dari berbagai kampus di Jogja itu menamakan diri Sekolah Bersama (Sekber). Seperti pada demonstrasi sebelumnya, mereka berangkat dari kampus sisi timur UIN Sunan Kalijaga. Dengan membawa berbagai poster penolakan kenaikan harga BBM, mereka kemudian berjalan menuju ke pertigaan Jalan Laksda Adisutjipto di sebelah utara kampus. Mahasiswa melakukan orasi secara bergantian dengan perwakilan lebih dari lima orang. Dua diantara adalah mahasiswi turut serta menjadi penyumbang orasi yang cukup menyedot perhatian.

Advertisement

Setelah melakukan orasi sekitar 90 menit, sejumlah mahasiswa menghentikan mobil box H 1968 KF yang tengah melintas dan membakar ban bekas di tengah jalan. Dua mahasiswa diantaranya naik ke atas box kemudian melakukan orasi di atasnya selama sekitar 15 menit. Mereka menyandera mobil itu sebagai simbol bahwa mobil angkutan barang tertutup itu akan turut serta merasakan dampaknya ketika terjadi kenaikan BBM. Puas melakukan orasi, mahasiswa kemudian melepaskan mobil tersebut untuk melanjutkan perjalanan.

Humas Sekber, Andi Okto di sela-sela aksi menegaskan rencana pemerintah Jokowi-JK menaikan harga BBM hingga Rp9.500 per liternya dinilai sangat merugikan rakyat dan menambah angka kemiskinan di Indonesia.

“Alasan menaikkan BBM dengan memangkas subsidi BBM karena dinilai membebani APBN, ini tidak masuk akal. Kenaikan ini justru menunjukkan upaya pemerintah meliberalisasi sektor migas,” kata dia.

Advertisement

Selama melakukan aksi hampir sekitar dua jam berlangsung aman dan dalam penjagaan petugas kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Depok Barat AKP Luthfi. Sempat terjadi penumpukan arus lalulintas terutama dari arah timur dan barat karena akses jalan sebagian ditempati para massa aksi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif