News
Rabu, 12 November 2014 - 22:50 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Pengumuman Harga BBM Tunggu Jokowi Pulang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU (JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pengumuman terkait penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menunggu Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali dari KTT APEC 2014 Beijing dan kunjungan ke Myanmar.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan pengumuman kenaikan harga BBM akan disampaikan secara langsung oleh Presiden Jokowi. Menurutnya, Jokowi saat ini masih berada di Beijing untuk mengikuti perhelatan KTT APEC kemudian berlanjut ke Myanmar.

Advertisement

“Masih nunggu beliau, Presiden masih di Beijing lanjut ke Myanmar,” katanya seperti dikutip Bisnis, Rabu (12/11/2014).

Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara selama delapan hari, yaitu 8-16 November 2014. Tiga negara itu adalah China untuk menghadiri KTT APEC Beijing, Myanmar untuk menghadiri KTT ASEAN, dan Australia untuk menghadiri pertemuan G-20.Rencananya, Jokowi akan kembali ke tanah air pada Minggu (16/11/2014).

Dia menegaskan kenaikan BBM tidak akan mempengaruhi pasokan di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, Pertamina menjamin pasokan tersedia. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tenang. “Stok cukup, Enggak usah panik,” ujarnya.

Advertisement

Sudirman Said menekankan tidak ada pembatasan pasokan terkait kenaikan harga BBM. Sepanjang pompa BBM ada, menurutnya, Pertamina akan terus menyuplai. “Yang jelas, Pertamina menjamin,” ungkapnya.

Namun, dia tidak menampik bergulirnya isu kenaikan harga BBM membuat banyak spekulan yang memanfaatkan situasi. Karena itu, Sudirman kembali menegaskan agar masyarakat tidak panik sehingga membeli BBM dalam jumlah banyak. “Makanya enggak usah panik, tenang saja,” tegasnya.

Senada dengan Menteri ESDM, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PT Pertamina (Persero), Muhamad Husen, menegaskan pasokan BBM masih aman untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di seluruh wilayah Indonesia. “BBM masih aman, tenang saja,” ungkapnya.

Advertisement

Di sisi lain, pemerintah disarankan mengeluarkan aturan untuk membatasi kenaikan harga kebutuhan pokok akibat rencana kenaikan harga BBM bersubsidi untuk mengalihkan subsidi ke sektor produktif. Anggota Komisi VII DPR dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Kurtubi, mengatakan perlunya peraturan yang membatasi kenaikan harga kebutuhan pokok agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan momen tersebut.

“Pemerintah perlu bikin aturan terkait harga tertinggi barang dan jasa agar tidak ada yang memanfaatkan untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif