News
Rabu, 12 November 2014 - 07:06 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Jokowi Berwenang Naikkan BBM Tahun Ini, Jika Ditunda Bakal Diganjal DPR

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembelian BBM (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com,SOLO — Pengamat ekonomi meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu ragu dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun ini. Apabila kenaikan harga BBM ditunda pada tahun depan, rencana tersebut akan terganjal oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pengamat ekonomi dari UNS, Lukman Hakim, menyampaikan saat ini harga bahan makanan di pasar sudah mulai meningkat. Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi untuk menunda kenaikan harga BBM. Apalagi beberapa waktu lalu, pemerintah juga telah mengucurkan bantuan kepada masyarakat melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Advertisement

Dia menuturkan pada tahun ini Presiden Jokowi diberi wewenang menaikkan harga BBM bersubsidi tanpa harus meminta persetujuan dari DPR. Dia pun menilai, tahun ini merupakan waktu yang tepat. Diakuinya, kenaikan harga BBM akan memicu shock inflation hingga 4%. Namun menurut dia, hal itu tidak akan berlangsung lama dan masyarakat akan bisa segera menyesuaikan. Konsumsi BBM pun dipastikan turun karena masyarakat akan lebih berhati-hati dalam penggunaan BBM.

“Kalau sistem subsidi digelontor [melalui subsidi BBM] seperti saat ini, sampai kapan pun itu tidak akan tepat sasaran. Bantuan yang tepat sasaran adalah bantuan by name by address seperti melalui KIP, KIS dan KKS yang dikeluarkan Presiden beberapa waktu lalu,” ungkap Lukman kepada wartawan di Aula Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UNS, Selasa (11/11/2014).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tahun ini menurun akibat penurunan dari mineral dan batu bara (minerba) akibat adanya aturan pembangunan smelter. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan efisiensi anggaran yang saat ini sudah dilakukan hingga Rp100 triliun.

Advertisement

Meski begitu, Lukman menilai harga BBM harus tetap dinaikkan karena kalau tidak, beban subsidi tahun depan akan tetap tinggi, yakni sekitar Rp290 triliun untuk subsidi BBM dan listrik. Dia menuturkan lebih baik pemerintah langsung menaikkan harga BBM hingga Rp3.000 per liter.

“Lebih baik sudah di depan dari pada hancur di belakang. Kalau kenaikan harga BBM diundur, saya yakin sampai Presiden lengser, kenaikan harga BBM tidak akan terealisasi karena terganjal oleh parlemen,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional, Muhammad Hatta, mengatakan pihaknya menolak adanya kenaikan harga BBM. Meski diakuinya Mahkamah Agung (MA) telah memutuskan harga BBM dalam negeri tidak berdasarkan harga minyak dunia. Namun saat ini harga minyak dunia sedang turun. Apabila kenaikan harga mencapai Rp3.000 per liter, harga BBM nantinya akan melebihi harga minyak dunia.

Advertisement

Namun Lukman menuturkan harga minyak dunia saat ini belum stabil. Dia mengatakan masih ada ancaman harganya meningkat. Oleh karena itu, dia menilai harga BBM subsidi masih tetap bisa dinaikkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif