Sport
Rabu, 12 November 2014 - 04:25 WIB

JELANG PUSAMANIA BORNEO FC VS PERSIS : Rudy Minta Abaikan Dulu Keputusan Komding

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Komisi Banding (Komding) PSSI telah menjatuhkan keputusan terkait laga ulangan (rematch) antara Persis Solo dan Pusamania Borneo FC yang bakal kembali digelar di Stadion Segiri Samarinda.

Keputusan yang diambil Komding setelah mendengarkan sidang banding dari Borneo FC itu sontak membuat Laskar Sambernyawa, julukan Persis, tercengang.

Advertisement

Betapa tidak, Komding dengan mudahnya menganulir rekomendasi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang meminta laga krusia itu digeber di lokasi netral demi menghindari intimidasi dari pihak manapun.

Selain itu, Persis juga dituntut membayar denda senilai Rp100 juta. Manajer Totok Supriyanto dan Direktur Teknis Hong Widodo pun tak luput dijatuhi denda masing-masing Rp25 juta. Keduanya dituding sengaja membuat Persis mangkir dari pertandingan setelah sempat menghandiri technical meeting (TM) sehari sebelum laga, akhir Oktober lalu.

Kendati demikian, Ketua Umum Persis Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, meminta pasukan polesan Widyantoro itu mengabaikan keputusan yang diumumkan Komding pada Senin (10/11) malam itu. Pria yang juga menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Bengawan itu menuturkan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk menanggapi keputusan tersebut sebelum menerima surat resmi dari Komding.

Advertisement

“Kalau belum ada suratnya ya tidak perlu dituruti. Kalau ada hitam di atas putih baru ditanggapi, gantian mengajukan banding. Kalau pertandingan tetap dimainkan di Samarinda, Persis juga harus dapat jaminan keselamatan dan keamanan,” kata Rudy, sapaan F.X. Hadi Rudyatmo, saat dijumpai wartawan di Balaikota Solo, Selasa (11/11).

Manajer Persis, Totok Supriyanto, menegaskan skuat Widyantoro itu mundur dari pertandingan pamungkas Grup O lalu bukan tanpa alasan. Sebab, Ferry Anto dkk. langsung disambut dengan serentetan teror setibanya di kandang Pesut Etam, julukan Borneo FC, Sabtu (25/10). Alhasil, mereka terpaksa meninggalkan Samarinda untuk menjaga keselamatan para pemain.

Totok menuturkan keputusan itu masih sangat sulit diterima oleh Laskar Sambernyawa. Akan tetapi, mereka mau tak mau harus menjalankan aturan Komding jika ingin mengejar tiket ke semifinal Divisi Utama musim ini. “Komding telah mengesampingkan nilai-nilai fairplay, mengesampingkan keselamatan jiwa orang lain.

Advertisement

Pertanyaannya adalah apakah hasil sidang Komding masih bisa dibanding? Kalau tidak, berarti kami dipaksa menerima keputusan ini meski secara hati nurani kami tidak rela,” ujar Totok.

Kendati demikian, Totok menyatakan Laskar Sambernyawa akan memenuhi tantangan dari Borneo FC dalam rematch yang dijadwalkan Komding paling lambat digelar pekan ini. “Pak Rudy mengatakan kami harus tetap fight dan melanjutkan pertarungan meski harus bermain di kandang Borneo. Tapi, jika bermain di sana, tentu kami menuntut pengamanan ketat, jangan sampai teror seperti lawatan sebelumnya terulang,” imbuh Kapten Persis era 1990an. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif