SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon tumbang (JIBI/Solopos/Dok.)
Solopos.com, BOYOLALI – Bencana alam yang menimpa sebagian wilayah Boyolali Utara, akhir pekan lalu, merusak ratusan rumah. Warga diimbau untuk tetap berhati-hati mengadapi peralihan musim kemarau ke musim penghujan ini.
Demi mengantisipasi kerusakan lebih parah saat angin kencang datang, warga yang tinggal di wilayah Boyolali utara diminta untuk menebang pohon yang sudah tua dan rawan tumbang.
Camat Klego, Mustaqim, mengatakan saat wilayah Boyolali utara diterjang angin rebut belum lama ini, kebanyakan rumah yang rusak disebabkan karena tertimpa pohon tumbang. Dia pun lalu mengimbau warganya mengantisipasi kejadian serupa jika sewatu-waktu bencana alam serupa datang lagi.
“Kebanyakan kan kemarin rusaknya karena tertimpa pohon, mulai sekarang warga harus lebih hati-hati, pohon-pohon yang rawan kalau bisa ditebangi saja,” kata dia saat dihubungi Espos Rabu (12/11/2014).
Dia mengatakan saat wilayahnya terkena angin kencang beberapa waktu lalu, ada empat rumah yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang. “Ada empat rumah, tiga rumah di Desa Karangmojo, dan satu rumah di Desa Gondanglegi,” kata dia.
Sementara itu, Camat Wonosegoro, Edy Kristiawan, juga mengimbau warganya untuk lebih berhati-hati menghadapi musim pancaroba seperti sekarang ini. Menurut dia, warga sebaiknya menghindari tempat-tempat yang rawan seperti pepohonan besar.
Seperti diberitakan sebelumnya, wilayah Boyolali Utara kembali diterjang angin putting beliung. Sebuah rumah di Dusun Tempuran RT 001/RW 003 Desa Bojong, Kecamatan Wonosegoro roboh diterjang angin puting beliung, Senin (10/11/2014) sore. Rumah milik Sukimin, 55, itu rusak parah hingga rata dengan tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian ditaksir mencapai Rp25 juta.