Jogja
Selasa, 11 November 2014 - 17:40 WIB

SEKATEN JOGJA : Ombak Banyu Dilarang, Apa Alasannya?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Endok anbang, jajanan khas perayaan Sekaten banyak dijual di arena Pasar Malam Perayaan Sekaten dan halaman Masejid Gede Kauman, Jogja, seperti terlihat pada Rabu (08/01/2014). Selain endok abang, kuliner khas sekaten lainnya adalah nasi gurih dengan lauk ingkung ayam dan kedelai hitam yang digoreng.(JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA – Panitia Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) melarang permainan ombak banyu digelar di Alun-alun Utara Jogja.

Pelarangan itu terkait dengan sejumlah aturan yang ditetapkan panitia di antaranya, tenda tidak boleh terbuat dari seng, tidak boleh
menggali untuk keperluan pemasangan wahana hiburan, tidak boleh melakukan perkerasan tanah dengan semen atau material lain,
dan tidak diperkenankan membuat kamar mandi.

Advertisement

“Aturan baru ini, menyesuaikan kondisi Alun-Alun Utara yang sedang dilakukan renovasi atau penataan. Terutama di bagian barat dan utara,” ujar Suyana, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Jogja, Senin (10/11/2014).

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkoptan, Sri Harnanik menerangkan akan ada kemungkinan berkurangnya wahana permainan pada PMPS 2014.

“Ada satu permainan yang tidak diperbolehkan untuk didirikan, yakni ombak banyu. Karena permainan ini harus menggali tanah untuk keperluan pemasangan tiang,” ucapnya, dalam kesempatan yang sama.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif