Soloraya
Selasa, 11 November 2014 - 20:30 WIB

PEMBUNUHAN BOYOLALI : Camat Wonosegoro: Pelaku Pembunuhan Sadis!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah nenek Ngatiyem, 70, di Dusun Seling, RT 002/RW 001 Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Foto diambil Minggu (9/11/2014). (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Peristiwa terbunuhnya nenek berusia 70 tahun, Ngatiyem, oleh cucunya sendiri Riswanto, 24, membuat gempar warga Kecamatan Wonosegoro. Camat Wonosegoro, Edy Kristiawan, sempat tidak percaya ada salah seorang warganya berbuat sekeji itu.

“Saya cukup kaget mendengarnya, kemarin [Minggu] di telpon sama Kapolsek katanya ada pembunuhan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya Senin (10/11/2014).

Advertisement

Edy bertambah kaget ketika mendengar cara membunuh pelaku yang tergolong cukup sadis yakni dengan meracuni nenek dengan racun serangga.

“Apalagi hari ini [senin] saya baca di koran kalau pelaku sempat mencoba melakukan percobaan pembunuhan sebanyak tiga kali,” kata dia.

Advertisement

“Apalagi hari ini [senin] saya baca di koran kalau pelaku sempat mencoba melakukan percobaan pembunuhan sebanyak tiga kali,” kata dia.

Dia mengatakan peristiwa pembunuhan itu harus menjadi pelajaran bagi masyarakat, terutama warga Wonosegoro. Dia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada, jika suatu saat warga melihat ada gejala-gelaja yang tidak beres di lingkungannya, maka warga bisa melaporkannya ke pihak yang berwajib.

“Misalnya kayak pelaku kemarin kan sebelumnya sudah ada niatan ingin membunuh neneknya dan sudah cerita ke temennya. Itu kan tanda-tanda ada ketidakberesan dalam diri pelaku, kalau ada yang seperti itu lapor ke kami, di sini [kantor kecamatan] ada lembaga seperti dinas sosial yang khusus menangani orang-orang bermasalah seperti pelaku,” kata dia.

Advertisement

“Waktu itu saya juga sempet dialog sama pelaku di polsek, saya tanya kok kamu tega membunuh nenekmu sendiri, dia jawab katanya ingin menguasai harta warisannya,” jelas dia.

Menurut Sururi, atas peristiwa ini masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya masing-masing, terutama di lingkungan keluarga.

“Harus saling mengawasi, pembinaan terhadap generasi muda harus di tingkatkan,” kata dia.

Advertisement

Menurut dia, hal itu penting karena selama ini dia kerap melihat anak-anak muda di wilayahnya sedang minum-minuman keras, termasuk pelaku pembunuhan, Riswanto.

“Saya kadang-kadang keliling, saya lihat ada segerobolan anak muda yang sedang pegang botol, saya sudah berkali-kali mengingatkan,” kata dia.

Seperti diketahui, Riswanto, membunuh neneknya sendiri Ngatiyem, 70, pada Jumat (7/11) dini hari. Riswanto tega menghabisi nyawa neneknya lantaran bernafsu ingin menguasai harta warisan berupa rumah dan tanah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif