Jogja
Selasa, 11 November 2014 - 05:15 WIB

Jelang Musim Hujan, Warga Bantul Diminta Waspada Sejumlah Bencana Ini

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL – Pemkab Bantul melalui Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan bersama pergantian musim kemarau memasuki musim menghujan diprediski dalam waktu dekat ini.

Ketua BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan perubahan musim harus menjadi perhatian masyarakat terhadap berbagai kemungkinan bencana yang mengancam.

Advertisement

“Masyarakat kami ajak mulai memahami perubahan musim dan ancaman bencana untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan bencana,” kata Dwi, Minggu (9/11/2014).

Dwi mengatakan kewaspadaan bencana menurut karakteristik wilayah masing-masing yang tidak sama. Ada wilayah yang memang menjadi zona bahaya bencana longsor, banjir hingga ancaman angin kencang.

Menurutnya, BPBD Bantul telah melakukan pemetaan sekaligus sosialisasi jenis ancaman bencana di beberapa wilayah yang rentan menjadi kawasan paling beresiko.

Advertisement

Sosialisasi penanganan bencana juga telah dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan untuk tujuan membentuk masyarakat yang sadar dan tanggap bencana.

“Tak jarang kami juga melakukan simulasi penanganan bencana menggandeng berbagai pihak seperti Forum Penanganan Resiko Bencana (FPRB), Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Tim SAR, PMI, juga melibatkan langsung masyarakat dan stakeholder lainnya,” ujar Dwi.

Mantan aktivis Resimen Mahasiswa (Menwa) STPMD APMD Yogyakarta ini mengurai beberapa kawasan resiko bencana longsor seperti kecamatan Piyungan, Dlingo dan Imogiri yang berada di perbukitan maupun kaki bukit.

Advertisement

Adapun daerah resiko bencana banjir seperti diantaranya Kecamatan Sewon dan Kasihan yang memang menjadi wilayah penyangga utama sungai utama di Bantul.

“Selain itu juga daerah lain yang dilalui disepanjang sungai termasuk Kretek yang menjadi tempuran kali yang kerap menenggelamkan lahan pertanian dan sekolah,” imbuh Dwi.

Adapun ancaman bencana angin relatif merata seluruh wilayah menjadi daerah yang beresiko. Wilayah hamparan luas pertanian di Bantul paling harus diwaspadai masyarakat untuk jenis ancaman angin kencang atau puting beliung.

Kondisi yang sama juga merata untuk semua wilayah di Bantul khusus untuk ancaman pohon tumbang akibat hujan lebat atau angin kencang. BPBD Bantul mulai melakukan komunikasi dengan jejering desa agar pepohonan yang sekiranya sudah membahayakan seperti di area publik serta jalur padat lali lintas jalan raya untuk bisa mulai diambil langkah antisipasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif