Harianjogja.com, KULONPROGO—Memasuki musim penghujan, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan warga membersihkan enceng gondok.
Tanaman gulma tersebut dibersihkan untuk mengantisipasi banjir dari Sungai Peni yang melintasi sejumlah desa di Kecamatan Panjatan.
Senin (10/11/2014), Sungai Peni yang berada di Desa Bugel mulai bersih dari tanaman enceng gondok. Selama ini tanaman tersebut selalu berkembang secara cepat, hingga menutupi seluruh permukaan air yang ada di sungai itu.
Akibatnya, kerap kali beberapa desa yang dilewati sungai tersebut mengalami kebanjiran saat ketinggian air meningkat.
Menurut Tukimin Sastrodiharjo, warga Dusun I Desa Garongan, Panjatan, Sabtu pekan lalu air sungai tersebut meluap setelah hujan deras. Akibatnya, areal persawahan milik dia tergenang air dan mengancam tanaman padi yang baru ditanam sepekan ini.
“Hari Sabtu hujan sempat turun deras dan membuat aliran sungai ini meluap sampai areal persawahan. Sebenarnya banjir sudah sering terjadi, apalagi di musim penghujan,” ujar Tukimin.
Tukimin mengungkapkan, aliran sungai irigasi tersebut selalu dipenuhi tanaman gulma. Padatnya pertumbuhan tanaman itu, membuat aliran sungai terhambat. Dia mengatakan, memasuki musim penghujan ini, Sungai Peni dapat menjadi ancaman bagi para petani yang berada di kawasan tersebut.
“Kemarin saja sawah garapan saya mulai kebanjiran. Selain padi, tanaman cabai juga sangat rentan. Misal hari ini tergenang, besok pasti langsung mati. Tapi tidak hanya lahan, rumah juga bisa ikut tergenang,” papar Tukimin.