Teknologi
Senin, 10 November 2014 - 17:31 WIB

TRENDING SOSMED : Heboh Fotografer Tak Sopan di Nguras Enceh, Begini Komentar Arbain Rambey

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komentar Arbain Rambey (twitter.com)

Solopos.com, SOLO – Fotografer profesional, Arbain Rambey, turut mengomentari heboh fotografer tak sopan saat memotret tradisi Nguras Enceh, Jumat (7/11/2014). Arbain menyebut fotografer semacam ini norak.

“Orang norak kayak gini yg akan bikin repot fotografer yg kerja beneran…,” kicau Arbain di akun Twitternya, @arbainrambey, Senin (10/11/2014).

Advertisement

“Ini gak cuma norak, jg merampas hak fotografer lain untuk mendapatkan gambar,” lanjutnya sambil mengunggah screenshot laman Solopos.com. (Lihat: FOTO TRADISI NGURAS ENCEH: Fotografer Tak Indahkan Norma Kesopanan)

Sebelumnya Arbain di-mention akun Twitter @BaehakiHariri. “Mungkn dia hanya wisatawan yg g tau aturn hidup.namum kebnykan masyarakat meliht orang yg membawa kamera gede adalh fotografer,” tulis @BaehakiHariri mengomentari postingannya.

Dalam foto terlihat seorang fotografer memanjat dinding pembatas kong atau enceh untuk memotret abdi dalem keraton Kasunanan Surakarta saat mengisi kembali kong atau enceh pada upacara tradisi Nguras Enceh di kompleks Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, DI. Yogyakarta, Jumat lalu.

Advertisement

Upacara tradisi itu menjadi magnet kuat bagi para fotografer untuk berburu foto. Sayangnya ada fotografer tak segan mengupayakan cara apa pun untuk mengambil bidikan yang bagus, sekalipun melanggar norma kesopanan.

Postingan berita terpopuler Solopos.com Senin itu memang sempat jadi viral netizen. Beberapa di antaranya menyesalkan kejadian ini.

“Kalo juri [Lomba Fotografi] nemu poto berindikasi pelecehan gini..langsung lempar ke karanjang sampah aja bang…,” kata @sentulkenyut.

Advertisement

“Pembelajaran nih buat saya sebagai fotografer pemula,” @yogaaldenr.

Kasus serupa sebenarnya sering kali terjadi. Dalam perayaan Waisak 2013 lalu, sempat heboh seorang fotografer berkerumun di depan biksu yang sedang beribadah dengan khidmat.

Forum fotografi fotografer.net sempat membahas persoalan ini. Salah seorang anggota forum Asep Isdarwanto meminta para fotografer untuk menghormati etika adat ketika memotret.

“Saya rasa menjadi hal yang penting Fotografer.net sebagai situs dan komunitas pecinta fotografi yang besar, ikut mengambil andil dan berperan membangun fotografi yang bermoral dan menjunjung tinggi etika, lebih jauh dari yang pernah dilakukan sebelumnya,” tulisnya dalam postingan 27 Mei 2013.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif