Jogja
Senin, 10 November 2014 - 05:31 WIB

PILKADA BANTUL : Pilkada Belum Pasti, KPU Tetap Gelar Pendidikan Pemilih

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PENGHITUNGAN SUARA

Harianjogja.com, BANTUL– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tetap akan melakukan pendidikan pemilih meskipun pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah setempat pada 2015 belum dipastikan mekanismenya baik secara langsung atau tidak langsung.

“KPU itu ada atau tidak ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung, tetap melakukan upaya pendidikan pemilih, misalnya kalau dulu sudah ada kelas pemilu, maka akan kami lanjutkan upaya upaya itu,” kata Komisioner KPU Bantul, Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, Titik Istiyawatun Khasanah, Jumat (7/11/2014).

Advertisement

Menurut dia, sosialisasi dan pendidikan pemilih tidak serta merta dilakukan untuk menghadapi penyelenggaraan pemilu maupun pilkada, karena tercapainya tujuan dari pendidikan pemilih tersebut butuh waktu, sehingga sudah selayaknya di lakukan dalam waktu lebih lama.

“Tidak bisa secara instan, karena pendidikan pemilih itu kan mendorong warga datang ke tempat pemungutan suara [TPS] agar gunakan hak pilih, sehingga kan butuh membangun kesadaran, ini butuh waktu panjang,” kata Titik.

Dengan demikian, kata dia program sosialisasi dan pendidikan pemilih yang dilakukan ataupun diprogramkan lembaga penyelenggara pemilu di daerah ini untuk mempersiapkan pesta demokrasi seperti pemilu legislatif maupun pemilu presiden (pilpres) 2019.

Advertisement

“Makanya tetap jalan, karena proses untuk Pemilu 2019 kan harus sudah mulai dari sekarang, dalam pendidikan pemilih ini kami melibatkan organisasi masyarakat [ormas], pemuda partai politik, karena komunikasi yang sudah terjalin sayang kalau tidak dilanjutkan,” katanya.

Ia mengatakan, beberapa pendidikan pemilih yang akan terus dilakukan KPU Bantul di antaranya kelas pemilu yang menyasar pada pemilih pemula, kemudian juga ada pemilihan ketua OSIS (Pemilos) yang dikemas menyerupai sistem demokrasi di Indonesia.

“Kalau untuk 2015 nanti kami belum tahu pendidikan pemilih yang diprogramkan secara detail apa saja dan kapan waktunya, namun kalau jadi nanti akan ada program riset untuk mengukur partisipasi pemilih di 2015, namun kami masih menunggu karena itu baru rancangan awal,” katanya.

Advertisement

Adapun terkait dengan relawan demokrasi yang digunakan pada saat Pileg maupun pilpres, apakah akan direkrut kembali tahun datang, pihaknya belum dapat memastikan karena KPU Bantul belum mendapat petunjuk maupun kepastian dari KPU RI.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif