News
Senin, 10 November 2014 - 07:05 WIB

Indonesia Kekurangan Jutaan Pustakawan, Berminat?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perpustakaan (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Kepala Perpustakaan Nasional, Sri Sularsih, mengatakan Indonesia masih membutuhkan jutaan pustakawan untuk ditempatkan di berbagai jenis perpustakaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selama ini, kata dia, petugas perpustakaan bukan merupakan lulusan ilmu perpustakaan. Mereka dinilai tidak memiliki ilmu yang cukup soal buku, kendati dapat menyelesaikan pekerjaannya sebagai petugas.

Advertisement

“Kalau dihitung, kita punya banyak perpustakaan, tapi sangat minim pustakawan. Pasokan pustakawan seolah terhenti. Jika mengangkat honorer, anggaran-nya sangat terbatas, sementara rekruitmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pustakawan hampir jarang dilakukan,” kata dia, saat dijumpai Solopos.com di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, akhir pekan lalu.

Sri Sularsih menuturkan setiap perpustakaan sekelas kabupaten/kota diharapkan memiliki empat orang pustakawan. Jumlah itu tak terpenuhi, sehingga pengelola hanya sekadar mendapatkan pelatihan yang dihelat oleh pemerintah maupun perpustakaan nasional.

“Jika di perpustakaan milik pemerintah saja jumlah pustakawan belum terpenuhi, bisa dibayangkan kebutuhan perpustakaan sekolah dan perpustakaan lainnya,” ungkapnya, sambil menambahkan idealnya satu pustakawan menangani 1.000 judul buku.

Advertisement

Guna menambah kompetensi petugas non lulusan ilmu perpustakaan, pihaknya menggelar bimbingan teknis (bintek) dan sejumlah pelatihan lain. Diharapkan melalui pelatihan tersebut dapat meretas kebuntuan kebutuhan pustakawan.

Saat ditanya perkembangan digitalisasi buku, ia menyampaikan memasuki tahun ketiga ini Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) telah membantu proyek digitalisasi buku di 100an perpustakaan daerah. Proyek tersebut, ucap Sri Sularsih, bakal terus berlanjut guna memudahkan masyarakat mengakses perpustakaan digital.

Sri Sularsih juga menyebut keberadaan perpustakaan memegang peranan penting dalam sistem pendidikan nasional. Perpustakaan menyediakan berbagai macam jenis buku yang dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran sehingga dapat memperluas wawasan dan pola pikir masyarakat.

Advertisement

“Seseorang yang banyak membaca akan banyak ilmu sehingga mampu memunculkan ide yang positif dan inovatif. Mereka akan mampu menghadapi perkembangan jaman sesuai dengan apa yang dibacanya,” tandas dia.

Advertisement
Kata Kunci : Perpustakaan Nasional
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif